0;2

586 74 8
                                    

"Harukaze-san, kau akan masuk klub apa?"

Takeuchi menanyakan hal itu kepadaku saat istirahat suatu hari.

Beberapa hari sudah berlalu sejak hari pertama sekolah. Aku sering bersama Takeuchi dan Yokoyama saat istirahat. Sedangkan Riseki bersama cowok bernama Yamada Jun. Riseki tidak terlalu cocok dengan cowok-cowok lain di kelas, tapi Yamada sepertinya tertarik dengannya.

Ah, cukup tentang Riseki, kembali ke pertanyaan Takeuchi.

"Klub?" tanyaku balik sambil melahap bekalku.

"Yeah, kau tak ikut klub apapun?" Yokoyama mengarahkan sumpitnya ke arahku.

"Hmm..." aku bergumam sambil mengaduk-aduk bekalku, "entah."

"Heee? Kau tak ingin ikut klub apapun, Harukaze-san?" Takeuchi terlihat terkejut.

"Memangnya kau ikut klub apa?" tanyaku melahap makanan lagi.

"Hehe," Takeuchi terlihat tersipu malu, "aku ikut klub bulu tangkis."

"Hoooo," aku dan Yokoyama ber-oh ria.

"Kau suka bulu tangkis?" tanya Yokoyama.

"Yeah, dari dulu aku bermain bulu tangkis," jawab Takeuchi malu-malu, "Yokoyama-san, kau ikut klub?"

"Yeah! Paduan suara!" seru Yokoyama bersemangat.

"Uhuk!" aku langsung tersedak, membuat kedua temanku panik.

"Harukaze-san, kau tidak apa-apa!?" 

"Chiho-chan! Kau kenapa!?"

"Uhuk! Uhuk!" aku menepuk-nepuk dadaku lalu meminum air mineral, "hah...!" aku menghela napas lega ketika tidak tersedak lagi.

"Kenapa kau tersedak?!" tanya Yokoyama kelewat rusuh.

"Aku tak menyangka aja kau masuk paduan suara," jawabku menyeka air dari mulutku.

"Teme! Aku punya suara yang bagus, tahu! Aku sering juara lomba menyanyi!" seru Yokoyama.

"Iya, iya," aku mengiyakan saja, malas berurusan dengan gadis itu.

"Jadi, kau tidak ada niatan untuk ikutan klub?" tanya Takeuchi.

"Hmm...masih kupikirkan," jawabku menatap kotak bekalku yang masih tersisa seperempatnya. Aku menutup kotak bekalku, lalu beranjak.

"Mau ke mana?" tanya Yokoyama.

"Kamar mandi sebentar," jawabku, memasukkan tangan ke dalam saku cardigan dan keluar kelas.

Sebenarnya aku tidak ke kamar mandi. Aku berjalan-jalan santai keliling sekolah sendirian. Bukan berarti aku tidak menyukai teman-temanku, tapi aku sedang ingin berpikir sendirian sambil berjalan-jalan di sekitar lingkungan sekolah.

Aku berhenti di sekitar gym, di mana aku mendengar suara dentuman keras. Aku berjalan mendekati gym dan mengintip dari balik pintu. 

Aku melihat si kembar Miya sedang bermain voli. 

Mereka terlihat sangat konsentrasi dengan permainan voli mereka. Tubuh mereka dipenuhi oleh keringat juga.

Osamu meloncat dan men-spike bola voli dengan kencang hingga menyentuh tanah tanpa sempat Atsumu receive. Permainan selesai. Keduanya terlihat terengah-engah sambil menyeka keringat mereka dengan baju.

"Aku menang Tsumu," ujar Osamu.

"Sialan..." gumam Atsumu lirih.

Tiba-tiba, Osamu melihat ke arah pintu gym

Foxes Sanctuary 「 Inarizaki 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang