"Chiho-chan, entar mau jalan bareng?" ajak Yokoyama menghampiri mejaku bersama Takeuchi.
"Eh, ah..." aku menatap keduanya, "tidak bisa, aku ada urusan."
"Lama gak? Kalo gak lama, kita bisa nunggu kok," ujar Takeuchi.
"Eh...keknya lama," jawabku menggaruk pipi yang tidak gatal.
"Ah, sayang sekali," Yokoyaa menjadi lesu, "padahal ada tempat crepe yang sedang booming saat ini."
"Maafkan aku, kalian bisa menikmatinya berdua, ya kan?" aku tertawa canggung.
Duh, ngiler.
Tapi, aku emang ada urusan sih.
"Hmmm ya sudah, kami duluan, Chiho-chan!" Yokoyama keluar dari kelas.
"Sampai jumpa besok, Harukaze-san!" Takeuchi melambai tangan kecil, kemudian pergi mengikuti Yokoyama.
Aku melambaikan tangan kecil, lalu menyandang tasku. Aku menoleh ke samping. Heisuke juga baru beranjak dari kursinya.
"Latihan voli?" tanyaku.
"Iya," jawab Heisuke sambil mengangguk.
"Semangat," aku tersenyum kecil.
"Eh, i-iya," Heisuke menunduk, menahan malu.
Kemudian, aku pergi keluar kelas. Aku membuka tasku dan mengambil sebuah lembaran. Itu adalah lembar formulir pemilihan klub. Aku sudah menentukan akan memasuki klub apa.
"Permisi," ucapku pelan seraya membuka pintu ruang guru.
Beberapa guru menoleh, namun langsung kembali ke kegiatan masing-masing. Aku berjalan menuju wali kelasku, Ando-sensei.
"Ando-sensei," panggilku.
"Ah, Harukaze," dia memutar kursinya ke arahku, "ada apa?"
Aku menyerahkan formulir yang kupegang, "Ini formulir pemilihan klubku."
Ando-sensei mengambil formulirku dan membacanya sekilas, "aku tak menyangka kau akan memilih menjadi manajer, Harukaze."
"Yeah, saya juga," ujarku.
Ando-sensei tertawa kecil, "Baiklah, aku akan mengabari penanggung jawab klub voli. Kau boleh pulang sekarang."
"Terima kasih, sensei," aku membungkuk sedikit.
"Tak masalah, haha," Ando-sensei mengibaskan tangannya kecil.
"Permisi, sensei," ucapku, kemudian pergi keluar ruang guru.
Aku berjalan menelusuri koridor dan menghela napas kecil. Pada akhirnya, aku memilih menjadi manajer untuk klub voli.
Sebuah ilham yang sangat menyusahkan.
Sebenarnya, penyerahan formulir memang tidak lama, tetapi aku sedang tidak ingin pergi jalan-jalan. Aku ingin bermain game di rumah, melanjutkan chapter kemarin yang kutinggalkan.
Tapi, aku berakhir di gym voli.
Aku menghela napas berat, "Kenapa aku kembali ke tempat ini...?"
Well, aku sudah memberikan formulirnya pada Ando-sensei, jadi aku akan kembali ke tempat ini lagi, seterusnya.
"Oh, kau."
Suara familiar terdengar oleh telingaku. Aku menoleh dan melihat sosok Miysa Osamu dengan botol minum di tangannya dan handuk kecil melingkari lehernya.
"Hei," sapaku balik.
"Sedang apa kau di sini?" tanya Miya Osamu.
"Entahlah," jawabku.
Osamu mengernyitkan dahinya, "Dasar aneh."
"Makasih."
Kami hanya berdiam di depan pintu gym. Aku melirik pemuda di sampingku ini. Kenapa dia tidak masuk ke dalam gym dan malah berdiri denganku di luar? Dia kan salah satu tim inti klub voli.
"Namamu siapa?" tiba-tiba, Osamu bertanya.
Aku menoleh ke arahnya dengan dahi mengernyit, tambah bingung kenapa dia tiba-tiba menanyakan namaku.
"Harukaze Chihiro," jawabku.
"Kelas?"
"1-4."
Osamu melihat ke arahku dengan terkejut, "Kau masih kelas satu?"
"Iya...?' jawabku tak yakin.
Kukira kau sudah tahu, Samu.
Osamu menatapku sinis, "Seharusnya kau memanggilku senpai."
"Heee....?" aku menatapnya aneh, "kau punya senpai kink, Osamu?"
"Setidaknya panggil aku dengan -san!" Osamu memukul kepalaku dengan botol minum.
"Aw! Osamu-san pem-bully-an," ucapku mengusap kepalaku.
"Jangan mengada-ngada, kaunya yang tak sopan," Osamu mendengus, "pulang sana. Kau tak ada keperluan di sini juga."
"Kalau gitu, Osamu-san harusnya udah masuk dari tadi, bukannya berdiri di sampingku dan memukulku dengan botol minum," ujarku.
Osamu menatapku kesal, kemudian memukulku dengan botol minum lebih keras, membuatku meringis sakit.
Kenapa orang ini kejam sekali?
"Pulang sana," ucap Osamu menatapku sinis sebelum memasuki gym.
Aku hanya memberengut sambil mengusap kepalaku yang masih berdenyut akibat dipukul sama Miya Osamu.
"Serah ah," ucapku kemudian, berbalik dan berjalan menuju rumah.
Fun fact: aku ke toko buku dan khilaf beli banyak komik shit.
<.>
KAMU SEDANG MEMBACA
Foxes Sanctuary 「 Inarizaki 」
FanfictionHarukaze Chihiro, entah mendapat ilham darimana, tiba-tiba menjadi manajer untuk tim voli putra Inarizaki. "Aku menyesal dari lubuk hatiku terdalam." Harukaze Chihiro (OC) ft Inarizaki Volleyball Club Haikyuu!! © Haruichi Furudate