2

13.7K 1.7K 175
                                    

CKLEK

"Ah kau baru pulang?" Felix memandang ke arah pintu kamarnya, dimana seorang pemuda tampan bertubuh jangkung baru saja masuk dengan setelan seragam yang sama dengan seragamnya.

"Hmm." Pemuda itu hanya berdehem dan mendekati Felix yang sedang berbaring di kasurnya sembari bermain ponsel.

"Kau bertengkar?" Tanya Felix.

"Wajahku masih tampan, tandanya aku tidak bertengkar. Tapi entah jika besok-besok." Jawabnya santai. Kini pemuda itu berbaring di samping Felix, kemudian meraih kepala Felix agar berbaring di dadanya.

"Tidak perlu bertengkar, kau kan hanya menawarkan sparring. Bermainlah dengan sportif." Felix mendongakkan kepalanya dan mulai mengelus pipi pemuda itu.

"Aku dengar si pendek itu nyaris menyakitimu? Tapi teman-temanmu datang dan menyelamatkanmu."

"Iya, tapi aku baik-baik saja. Yang penting suratmu sudah tersampaikan." Felix tersenyum manis, membuat pemuda yang sedang menjadi sandarannya itu ikut tersenyum.

CKLEK

"Midam, Felix, turunlah dulu. Makanan sudah siap." Ny. Lee masuk ke kamar Felix tiba-tiba.

"Baik, umma." Jawab Felix.

"Nde, imo." Jawab pemuda yang rupanya bernama Midam tersebut.

"Jangan lama-lama, keburu dingin." Ny. Lee kembali menutup pintu itu.

Imo?

Ya, ibu Felix merupakan bibi dari Midam.

Dengan kata lain, Felix dan Midam merupakan saudara sepupu.

Mereka segera bangun dari posisi mereka yang sebenarnya sudah cukup nyaman. Felix mengarahkan tangannya agar dapat membuka almamater yang masih dikenakan Midam, kemudian turun dari kasurnya dan menggantungkan almamater itu pada sebuah hanger.

"Apa kau berganti parfum?" Midam memeluk Felix dari belakang saat sepupunya itu sedang menggantungkan hanger pada kapstok yang tersedia di belakang pintu.

"Huum, aku membeli parfum baru. Apa aromanya enak?" Tanya Felix.

"Tidak buruk. Aku menyukainya." Midam mengecup perpotongan leher Felix, menghasilkan sebuah desisan kecil dari Felix.

"Sshh, hentikan. Ayo makan." Felix membuka pintu kamarnya. Akhirnya ia dan Midam turun menuju meja makan.

"Makanlah yang banyak, biar kau tumbuh tinggi sepertiku." Ujar Midam sembari mengambilkan nasi untuk Felix.

"Jangan terlalu banyak, kau merusak dietku." Felix mempoutkan bibirnya.

Sementara Ny. Lee hanya memandang gemas interaksi antara putranya dan keponakannya tersebut.

*****

[flashback on, 10 years ago]

"Felix sayang, sudah selesai siap-siapnya?" Ny. Lee memasuki kamar putranya yang sedang berganti pakaian tersebut. Felix kecil tampak menggemaskan dengan celana pendek selutut dan sweater bergambar beruang. Kini Felix sedang menyisir rambutnya di depan kaca.

"Thebental lagi umma." Jawab Felix dengan aksen cadelnya. Felix belum lancar mengucapkan huruf S dan R. Ia baru saja masuk ke sekolah dasar.

CLEVER DEVIL || changlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang