part 5

1.3K 133 112
                                    

Krist terbangun dalam dekapan Singto,sekilas dipandangi wajah tampan kakak iparnya itu dan semua bayangan tehtang apa yang mereka lakukan bermunculan diingatan krist,bagaimana ia yang menggoda singto dengan ciuman dan lumatannya,bagaimana singto bergerak diatasnya dan ia mendesah nikmat tiap menerima hujaman dari batang milik seorang singto,pria yang sangat dibencinya.

Krist bangun dan dia memunguti pakaiannya yang berserakan dan keluar dari ruangan Singto dengan penampilan yang acak acakan. Dalam pikirannya berkecamuk berbagai macam perasaan yang dirasakannya. Perasaan sedih, kecewa, bersalah menjadi satu. Dia sangat sangat merasa bersalah dengan sang kakak.

Para pegawai yang berlalu lalang saling berbisik dengan pandangan yan tidak lepas dari krist, mereka berpikir bahwa krist dengan singto habis bertengkar. Krist tidak mempedulikan mereka, saat ini yang ada dalam kepalanya hanya kenapa dia melakukan hal seperti itu dengan kaka iparnya.

Dengan langkah yang dipaksakan krist berjalan mengabaikan semuanya,ia berusaha berjalan sebaik mungkin walaupun ditiap langkahnya rasa perih dibagian bawah tubuhnya itu muncul dan seperti menusuknya.

.

.

.

Sepulang dari kantor krist tidak lansung pulang kerumah, dia tidak sanggup melihat wajah kakaknya untuk sementara waktu karena rasa bersalah yang dirasakannya.

"sudah cukup lama aku tidak kesini" ujar Krist sambil memandang gedung yang cukup menjulang tinggi itu.

Tok... Tok...

Krist mengetuk salah satu pintu yang ada di depannya tersebut. Terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah pintu itu.

Cklek..

Pintu terbuka menampakan seorang pria berkulit putih dan kurus,sang pemilik apartemen yang di datangi oleh Krist.

"Aw.. Kit apa yang membawamu kesini?" tanya sang pemilik apartemen tersebut.

"Aku merindukan phi" uhar krist dan memeluk pria didepannya itu.
" bolehkah aku menginap malam ini ?" tanya Krist.

"tentu saja kit, ayo masuklah"

krist masuk setelah dipersilahkan.

"sudah cukup lama aku tidak kesini" ucap Krist.

"iya, cukup lama sekali.sejak kau memutuskan berpisah..... Kau mandilah dulu,akan ku ambilkan baju ganti untukmu" ucap sang pemilik apartemen sambil memberikan handuk untuk krist.

"Masih tersisa bajuku disini ?"tanya krist menyunggingkan senyum manisnya dan menaik turunkan alisnya guna menggoda pria itu.

.

.

.

Drt.. Drt.. Drt..

Handphone krist bergetar,awalnya pria putih itu tidak memperdulikannya namun karna getarannya tak kunjung berhenti ia memutuskan menjawab panggilan tersebyt karna krist belum selesai dikamar mandi,entah apa yang dilakukannya.

"hallo, kit. Kau dimana? Kenapa belum pulang?"tanya orang yang menelfon krist.

"hallo" ujar pria si pemikik apartemen.

"kau! Kenapa bisa Handphone krist ada padamu? Dimana dia sekarang?" Gun terkejut karna yang mengangkat bukan krist tetapi malah orang yang dia perintahkan pada krist untuk dihindari.

"kenapa kit ada di tempat dia lagi ?" pikir gun disebrangsana.

"dia sedang mandi. Bagaimana kabarmu?" tanya pria itu.

flirtingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang