part 3

1.2K 143 80
                                    

CUP

.

.

.

Kedua bibir itu bukan hanya sekedar menempel Krist dengan perlahan melumat bibir tipis Singto dan dibalas begitu saja dengan Singto. Singto yang belum sadar apa yang terjadi saat ini hanya meikmati ciuman tersebut.

Beberapa saat kemudian Singto membelalakan matanya tersadar apa yang mereka lakukan itu salah, dia mendorong bahu Krist hingga panutan kedua bibir mereka terlepas. Krist menyerigai dan memandang Singto dengan pandangan meremehkan sedangkan Singto dengan tajam sarat akan kekesalan.

"Apa yang baru saja kau lakukan Krist?" Tanya Singto dengan emosi yang tergambar jelas di wajahnya.

"bukankan kau tadi membalasnya?" jawab Krist dengan pertanyaan.

Singto hanya diam, dia hanya merutuki dengan apa yang mereka lalukan tadi. Tapi disini dia tidak bersalah kalau Krist tadi tidak memulainya mungkin dia tidak meresponnya, iya ini bukan salahku batin Singto dalam hati.

"kau bilang kau sangat mencintai kakakku,tapi sedikit godaan saja kau langsung menyerah"sinis krist

"Kau...."

Sementara Singto yang ingin menjawab tuduhan krist menjadi terdiam, Krist yang dari tadi masih duduk diatas pangkuanya Singto dengan tiba tiba menarik tengkuk Singto dan menciumnya lagi kali ini lebih kasar dari yang tadi. Krist menekan tengkuk Singto untuk memperdalam ciuman mereka. Singto yang kesal menjadi lebih kesal lagi dari yang tadi langsung melepas ciuman itu dengan paksa hingga Krist jatuh dari pangkuannya. Krist bangun dari lantai.
Melemparkan senyuman mengejeknya.

"Boleh juga bibirmu"

Setelah mengatakannya krist berjalan kearah pintu ruangan Singto dengan raut yang tidak bisa digambar jelas di wajahnya dan tangan yang terus mengusap bibirnya.

'aku akan membuatmu bertekuk lutut kepada ku Singto Prachaya' ucap Krist dalam hati.

.

.

.

Saat jam istirahat Krist pergi di kafe yang berada di seberang kantor Singto karena setipa jam istirahat Krist salalu ke kafe itu. Kali ini Krist tidak sendiri di dalam kafe itu, dia bertemu dengan seorang laki laki, mereka saling berpelukan sudah lama mereka tidak bertemu.

"hai, Kit. Bagaimana kabarmu?" Tanya laki laki tersebut.

"baik P'. Bagaiman dengan P' sendiri?" Jawab dan tanya Krist.

"ya seperti yang kau lihat sendiri" jawabnya.

"sudah lama kita tidak bertemu ya P"ujar krist yang nampak kecewa dan sedih.

"iya, sudah lama sekali. Bagaimana dengan kuliahmu Kit?"

"kuliahku baik P', saat ini aku sedang magang"

"sudah akan selesai kuliahmu? Oh ya, kamu magang dimana?"

"di kantor si brengsek singto itu"

Laki laki itu hanya tersenyum miris sebagai jawabannya.

Krist hanya menggigit bibir bawahnya, dia takut salah dalam perkataanya barusan dan menyakiti hati pria yang disayanginya itu.

.

.

.

Di depan kafe tersebut Singto tidak sengaja melihat Krist sedang berduaan dengan laki laki itu mereka sangat akrab. Singto dibuat kesal karena pemandangan di depan matanya itu.

flirtingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang