Chapter 8 : Pulang

596 21 4
                                    

.
.
.
.
Alexa sedang kesal hari ini. Ujian semesternya sudah selesai dari seminggu yang lalu, tapi waktu liburannya belum di putuskan dari pihak kampus.

Setelah kejadian jujur-jujuran dengan Rey kemarin, Alexa jadi ingin lebih banyak menghabiskan waktu berdua dengan kekasih hantunya itu. Hubungan Alexa dan Stefano tidak terlihat baik. Rey sangat posesif mengingat bahwa ia adalah orang yang paling mengenal kelakuan kembarannya. Alexa sendiri tidak pernah mempersalahkan kehadiran Ano disekitarnya. Karena menurutnya itu wajar saja mengingat Ano itu sudah menjadi pacarnya Audi sekarang.

Bagi Rey fakta bahwa Ano pacarnya Audi tidak bisa membuatnya legah. Menurutnya Ano pasti sedang merencanakan sesuatu untuk dirinya dan Alexa. Hari-hari Alexa tentu lebih baik semenjak Raya sering datang dan mengajaknya ke rumah Rey. Bertemu ibu Rey. Awalnya Ia gugup. Tentu saja bagaimanapun itu pertama kalinya ia bertemu ibu dari pria yang dicintainya. Ibu Rey pun ternyata menyambutnya dengan sangat gembira karena bagi keluarga Rey itu hal yang terbilang mengejutkan seorang Rey mempunyai kekasih.

Saat ini Alexa sedang memasak mie karena merasa kelaparan. Ia belum mengganjal perutnya dengan apapun sedari pagi. Hpnya berbunyi.

" Hallo ma ? "

" Kamu dimana sayang ? " tanya seorang wanita paru baya yang merupakan ibunya dari seberang sana.

" Di kos san ma. Kenapa ? "

" Lusa pulang yah ??  Abang kamu mau tunangan. Sekalian mau bahas sesuatu."

" Tapi nilai sama jadwal liburnya belum keluar ma."

" Nggak papa. Intinya kamu udah ikut ujian kan sayang. Nanti boleh tanya sama teman kan. Ada Christin dan Audi lagian. Mama udah bilang sama mereka kok."

" Iya deh ma. Terserah aja."

" Nanti kamu di jemput atau datang sendiri ? Mau mama kirim sopir ? "

" Nggk usah ma. Aku naik pesawat atau kereta dari sini aja sendiri. Atau nanti aku ajak Christin."

" Oke sayang. Mama tutup ya. Dah"

" Iya ma. Dah "

Alexa bimbang sekarang. Pulang atau tidak ? Terus membahas sesuatu yang penting itu apa ? Alexa menatap mienya yang mulai membengkak.

" Rey ?" panggil Alexa. Cuma butuh waktu lima menit sampai akhirnya Rey muncul dan duduk di sampingnya.

Rey menatap wajah kekasihnya yang lesuh sekali dengan sesekali menatap mie yang tidak berdosa dan diaduk-aduk dengan sangat tidak berprikemakanan itu.

" Kamu kenapa? " Tanyanya lembut.

" Mama suruh aku pulang lusa."

" Terus kenapa lesuh gitu ? "

" Akunya malas pulang."

" Kenapa begitu ? "

" Mama bilang bakalan di adain acara pertunangan abang. Terus mau bahas sesuatu gitu sama aku. Perasaan aku kok nggak enak yah, by ? " jelas Alexa.

Semenjak hari jujur-jujur itu mereka mulai sering memanggil dengan panggilan sayang. Baby. By. Bahasa mereka juga sudah tidak sekaku dulu. Karena menurut Alexa bahasanya Rey itu masih terbilang kuno.

" Pulang aja dulu. Nanti aku temani. Minta Christin juga. Jangan Audi. Nanti Ano ikut. Aku nggak suka kalau dia ikut, by."

" Tapi gimana kalau ada sesuatu ? Mama papa nggak biasanya minta aku pulang. Masa cuma karena abang tunangan."

" Tidak usah cemas gitu, by. Dan makan mie kamu itu. Kasihan tidak punya dosa apa-apa tapi kamu perlakuin kaya gitu." Alexa menatap malas mie yang sejak tadi ada di hadapannya dan belum tersentuh sejak ditelpon mamanya.

My Ghost BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang