Gara-gara Romeo!

26 4 0
                                    

Gara-gara Romeo tidur Meya tidak nyenyak. Bisa-bisanya rupa cowok itu terus terngiang dalam nalar Meya, padahal Meya nggak minta.

Alhasil, Meya baru bisa tidur tepat pukul lima pagi dini hari dan sayangnya Meya harus bangun tepat pukul tujuh pagi.

Meya lupa kalau ada janji dengan Tatiana hari ini, bahkan Tatiana sampai datang ke rumah Meya untuk menjemputnya, padahal Meya yang ajak. Dengan alasan, ingin memulai hidup baru tanpa adanya tangisan lagi.

Meya juga lelah nangis terus selama dua minggu berturut-turut cuma buat si cowok brengsek modelan Raka.

Omong-omong soal Raka, pria ini adalah mantan Meya yang baru saja putus dua minggu lalu. Hubungannya tidak bertahan lama, hanya berjalan selama tiga bulan.

Putusnya perihal Raka yang ternyata sudah memiliki pacar sebelum jadian dengan Meya, jadi Meya itu adalah selingkuhannya!

Ketahuannya, saat si pacar dari Raka ini ngelabrak Meya di Mall saat sedang makan dengan Raka di restoran disana.

Bodohnya, Meya yang dituduh pelakor, padahal memang Rakanya saja yang suka main perempuan! Dan bodohnya lagi, tuh cewek nggak putusin Raka, namun yang lebih bodohnya lagi, Meya mau aja galauin cowok model Raka.

Skip.

Kini Meya telah selesai siap-siap, walau masih sedikit mengantuk tetapi demi janjinya kepada sang sahabat Meya rela.

"Yuk berangkat, aku udah selesai siap-siapnya." Ucap Meya kepada Tatiana yang kini tengah menatapnya datar. Lalu mereka berdua berjalan keluar rumah.

"Tidur jam berapa sih lo?" Tanya Tatiana kepada Meya yang kini tengah mengunci pintu Kamar apartemennya.

"Jam 5." Balasnya santai, lalu setelahnya menguap.

Tatiana berdecak Sebal, "Udah tau mau pergi kenapa tidur jam segitu sih?"

"Maaf ya, karna udah jam 10 mending kita ke Mall aja yuk hehe."

"Terserah."

"Jangan marah dong, Na. Ini tuh ya gara-gara Romeo aku jadi tidur jam 5 pagi!" Ucapnya kelewat santai.

"Apaan bawa-bawa nama gue?!" Ucap seseorang Di belakang mereka berdua.

Meya sungguh kenal suara bariton tersebut.

Tidak salah lagi, ini sih beneran Romeo!

Meya membalikkan tubuhnya, begitupun dengan Tatiana.  "Eh, ngapain ka-kamu ada disini? " Ucapnya terbata. Tatiana mengerutkan keningnya, "Dia siapa sih Mey?" Tanyanya heran.

Tangan Romeo terulur kedepan. "Romeo." Ucap lelaki tersebut dengan raut wajahnya yang masih heran.

Tatiana menjabat tangan Romeo. "Gue Tatiana, sahabatnya Meya."

Romeo melepas jabatan tangannya, lalu berjalan mendekat ke arah Meya. Kini Romeo sudah berada di belakang tubuh Meya, lalu tangannya terulur ke depan. Meya memejamkan kedua matanya, Tatiana masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh Romeo.

"Jatoh kayaknya dah kemaren di depan teras rumah lo." Ucap Romeo. Meya membuka kedua matanya, lalu membalikkan tubuhnya menghadap Romeo.

"Apaan yang jatoh?" Tanyanya heran. Tatiana tertawa melihat tingkah bodoh Meya.

Romeo mendengus geli. "Lo merem ya tadi? Terus saking deg-degannya lo gak ngerasain apapun?" Meya semakin bingung.

"Aku biasa aja tuh, gak deg-degan sama sekali." Jelas hal tersebut bohong.

"Hahahahah, itu kalung lo kan? Jatoh kayaknya kemaren jadi gue ambil, terus sori ya tadi tuh gue makein ke leher lo biar romantis gitu." Meya mengarahkan tatapannya ke bawah, melihat kalung yang sudah terpasang kembali ke lehernya.

"Oh iya ini punya aku, makasih Romeo."

"Yaelah gitu amat."

"kamu ngapain disini?"

"Gue mau nyari makan, terus kebetulan liat lo yaudah sekalian balikin kalung." Jelasnya.

Meya hanya mengangguk-nganggukan kepalanya.

"BTW, ngapain lo bawa-bawa nama gue tadi?" Tanya Romeo yang membuat Meya mati Kutu.

"eh, i-itu-"

"Woy gc elah, pacarannya nanti aja gue udah laper nih." Tatiana memotong ucapan Meya, tetapi Meya justru bersyukur.

"Emang pada mau kemana sih?" Tanya Romeo.

"Girl's time. Cowok gak boleh tau! Kalo gitu bye Romeo!" Ucap Meya cepat, lalu setelahnya menarik tangan Tatiana menuju tempat di mana mobilnya terparkir dengan sedikit berlari.

Romeo mengkerutkan keningnya, "Dasar." Ucapnya sambil mendengus Geli.

Meya dan Tatiana telah berada di dalam mobil menuju ke Mall terdekat dari rumah Meya.

"Makasih ya Na, kalo bukan karna kamu mungkin aku udah mati kebingungan jawab pertanyaan Romeo gimana." Ucap Meya tenang.

"Iya, sebagai gantinya, lo harus cerita apa aja yang udah terjadi selama gue gak ada."

Meya hanya mengangguk, Karena dia tahu Tatiana akan meminta penjelasan kepadanya mengenai Romeo.

SELAMAT MALAM, Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang