DUA

26 3 0
                                    

◀◀◀◀◀◀◀◀◀◀◀♥▶▶▶▶▶▶▶▶▶▶

Aku tidak cemburu, Hanya tidak suka saat ada oranglain yang membuatmu tertawa selain aku”

⚫⚫⚫

—FLONITA ERNA AZIZAH

"Flo."

Suara, panggilan. Dari dea membuat aktivitas flo yang tengah menyalin pekerjaan rumah milik dea pun lantas menoleh. Dea, tersenyum. Sedangkan flo hanya mengrinyit karna mengira dea sudah gila.

"Apa?"

"Ada yang nyariin lo,"

"Siapa?"

Dea tidak menyahut malah berlalu dari hadapan flo, dengan membawa pulpen ditanganya flo menuju pintu kelasnya. Ternyata ferdian teman seangkatanya.

"Kenapa fer?"

"Eh, flo gue mau pesan bunga mawar 30 tangkai."

Mata flo melotot, "Wow, banyak banget. Lo mau ngasih sumbangan pake bunga?"

"Bukan. Besok hari ultah nya layla, gue minta lo bawain besok ya."

"Siap. Tapi tambahin bonus ya, gue soalnya  nanti sore harus latihan terus ngerangkai bunga buat lo."

"Oke, yaudah gue balik dulu, lo jangan bilang layla ya. Lo kan temen se-eskul nya."

Flo memberikan jempol kearah ferdian, lalu berlalu dari hadapan ferdian karna bel sekolah telah berbunyi. Bahkan, Pak burhan datang dengan awal membuat flo buru-buru menuju meja nya dan melanjutkan tugasnya kembali.

Namun suara dari speaker TU membuat para siswa-siswi harus segera keluar kelas karna hari ini adalah hari senin, yang berarti akan diadakan upacara.

Flo mengambil topi nya dan menuju lapangan bersama dea. Sepanjang upacara tidak ada yang bisa diam, sedari tadi badan mereka mulai bergerak-gerak karna mulai merasa kelelahan juga matahari yang semakin tinggi. Hingga suara amanat dari pembina upacara harus dihentikan karna kedatangan pak agus, dan murid cowok.

Dea menyenggol tangan flo, "Apaan sih." sewo flo, "Itu-tuh yang namanya arya, cowok yang jadi penggemar kaum hawa."

Suara bising berasal dari barisan kelas X, XI, maupun XII tapi flo tidak menanggapinya dirinya menatap kedepan malas, dan tidak terlalu memperhatikan lelaki tersebut malah mengipas-ngipaskan lehernya karna mulai gerah, hingga akhirnya upacara selesai dan memperbolehkan seluruh siswa-siswi masuk ke kelas.

Flo lari terbirit-birit karna belum sempat melanjutkan menyalin pr. Dengan gerakan cepat ia mengambil buku yang berada di laci nya dan mulai menulis.

Suara sepatu yang beradu membuat flo menaikan kecepatan nya untuk menyalin hingga pak burhan memegang knop pintu dan membuka nya, ia lega karna telah selesai.

"Pagi anak-anak."

"Pagi pak," sahut mereka kompak.

"Flo?" merasa dirinya terpanggil flo menyentak kaget dan memberikan cengiran kepada guru berkumis itu. "I-iya pak."

"Kamu… tolong ambil paket diperpus ya."

ANEMONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang