Hari ini Jisoo di sibukan oleh kegiatan magangnya. Sudah hampir dua minggu ia tidak bertemu Taeyong. Dan pesan yang mereka kirim hanya sebatas menanyakan kabar, tak ada obrolan lainnya. Jisoo mencoba untuk acuh.
Jisoo harus berpisah dengan teman-teman segengnya. Ia mendapatkan bagian magang di kantor pemilik yayasan. Sedangkan ketiga temannya berpencar di kantor yang saling berbeda.
Jisoo satu kelompok magang bersama Nayeon, Taehyung, Taeyong dan juga Ong. Mereka terpaksa merantau ke Jakarta, karena kantor pemilik yayasan terpusat di Jakarta.
Mereka memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah di jakarta agar lebih murah. Rumah minimalis dengan 2 kamar yang lumayan dekat dengan kantor tempat mereka magang. Tepat hari ini mereka akan menempati rumah tersebut.
"Taeyong masih dimana sih? Dia yang naik motor ko kita duluan yang nyampe." Gerutu Nayeon.
Jisoo, Nayeon, Ong dan Taehyung berangkat menuju Jakarta menggunakan mobil Ong. Dan Taeyong terpaksa harus terpisah, karena mobil Ong hanya cukup 4 penumpang. Lagipula Taeyong berfikir jika nanti motor juga pasti akan di butuhkan saat sudah di Jakarta.
"Coba dong telefon Taeyong, takut dia kesasar." Titah Nayeon.
"Gue gapunya kontak anak adminintrasi bisnis." Jawab Taehyung.
"Gue juga."
Jisoo, Ong dan Taehyung merupakan mahasiswa/i jurusan akuntansi. Sedangkan Nayeon dan Taeyong merupakan anak administrasi bisnis. Dan jarang anak akuntasi dan administrasi bisnis saling mengenal, karena letak gedung yang cukup berjauhan.
"Yaelah. Gue punyanya kontak Line tapi ga di bales. Kayanya di matiin sambungan datanya deh."
"Gue ada nih nomernya. Coba gue telefon." Jisoo keceplosan.
"Ko lu punya kontak Taeyong sih? Sampe nomernya pula. Wah curiga." Cercah Taehyung dengan mimik wajah serius.
"Lo nguntitin Taeyong yaa?" Tambah Ong.
Jisoo yang terpojokan hanya bisa membisu. Dia gelagapan menanggapi dua temannya itu. Sedangkan Nayeon hanya menyipit memandang Jisoo curiga.
Tak lama pintu akhirnya terbuka menampilkan sesosok pria jangkung yang tampak lusuh. Setelah menaruh helmnya di meja ruang tamu, ia lalu berjalan mendekat kerumunan di ruang tengah dan mendudukan pantatnya di sofa samping Jisoo.
"Bangsat! Ban gue bocor. Mana gue ampir di kejar-kejar oknum the jack gara-gara plat nomer gue D." Taeyong datang-datang langsung menyerocos monolog. Sedang teman-temannya hanya memandang bingung.
"Untung lo ga kenapa-kena Yong." Ucap Jisoo tanpa sadar.
"Cie perhatian." Kompor Ong dan Taehyung.
"Bu... bukan gitu. Kan uang kontrakan kita di dia. Kalo raib kan rugi. Iya ga?" Sanggah Jisoo dengan wajah yang sudah memerah.
"Iya juga sih. Woy Taeyong ampe lo tadi kenapa-kenapa terus duit dua juta gue raib, gue uber-uber lo sampe manapun buat ganti rugi. Iya ga Ong?"
Ong hanya membalas dengan anggukan.
"Sialan lo semua!" Taeyong melempar bantal sofa kepada dua teman lelakinya tersebut.
"Mana kamar gue?" Taeyong bangkit dari sofa.
"Noh yang deket dapur. Lo tidur sama gue juga Ong. Muat ga muat harus muat."
"Anjing males banget tidur sama lo berdua." Taeyong lalu melenggang menuju kamar tersebut.
"Yaudah lo tidur di emperan ajan nyet!" Teriak Ong.
"Mau!" Balas Taeyong dengan teriakan di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juara Kedua | Taesoo Ft Surene [Discontinued]
Fanfictioninspired by fiersa besari song aku pilihan, kaulah jawaban jelaskan arti adil? tolong menetap utuh karena aku letih berbagi mampukah kekasihmu setangguh aku menunggu tapi tak ditunggu bertahan tapi tak ditahan sampai kapan kau mau begini menjalani k...