"Ayo turun. Tunggu apa lagi"
Jisoo masih mematung menatap bangungan megah dan mewah di hadapannya. Ini semua di luar kendalinya. Keputusannya menghindar Taeyong dan Seulgi di rumah malah menimbulkan babak baru permasalahan.
"Emm... Kayanya ini udah larut malem aku harus pulang."
Suho membuka pintu penumpang samping Jisoo. Dan menggenggam tangan Jisoo untuk menariknya keluar. Salah Jisoo yang tidak memakai seat belt sehingga memudahkan Suho mengeluarkannya dari mobil.
Suho menarik lengan Jisoo dengan semangat dan senyum sumringah. Tak lupa ia menyapa seluruh pekerja yang berjejer di mansionnya. Berbeda dengan raut wajah Jisoo yang masam.
"Bunda dimana?" Tanya Suho kepada salah satu pekerjanya.
"Di living room tuan."
"Oke"
Suho menarik kembali lengan Jisoo menuju tempat yang tadi ia tanyakan kepada pekerjanya. Langkah mereka telah memasuki ruangan besar yang mirip dengan ruangan karaoke keluarga. Tampak seorang wanita tengah terduduk di sofa tengah ruangan.
"Bun, lihat siapa yang aku bawa"
Seorang wanita paruh baya membalikan tubuhnya menatap dua insan di belakangnya.
"Siapa nak?" Tanya wanita yang masih tampak awet muda tersebut.
"Aku tau bunda benci dia. Tapi please bun kalo bunda terus-terusan bersikap kaya dulu sama Irene. Tanggung resikonya."
Jisoo hanya menatap bingung menghadapi interaksi ibu dan anak di depannya ini. Berbeda dengan ekspresi wanita paruh baya di depannya, ia nampak sangat terkejut dengan tutur kata anak lelakinya tersebut.
"Ayah mana?"
"Di ruang kerjanya."
"Irene, tunggu sebentar di sini ya. Aku mau ketemu sama ayah dulu perihal hubungan kita."
Jisoo semakin terkejut. Apa katanya? Hubungan? Hubungan dengan lelaki yang ia tidak kenal? Memikirkannya saja Jisoo merinding. Jisoo hanya mengangguk dengan tatapan meringis.
Setelah punggung Suho menghilang di balik tangga. Jisoo buru-buru menatap wanita paruh baya tersebut.
"Tante... aku Jisoo tante bukan Irene. Serius deh." Jisoo memasang mimik wajah berusaha meyakinkan Yoona.
Ibunda Suho hanya membalasnya dengan tawa renyah yang semakin membuat Jisoo semakin merinding.
"Lah malah ketawa. Ini sebenernya ada apa sih? Jangan-jangan mereka sebenernya human trafficking terus mau jual gue ke om-om hidung belang? Ya Tuhan gue mending balik ke rumah deh daripada di jual." Batin Jisoo.
"Iya iyah saya percaya, dan maaf harus membuatmu terlibat"
Mendengar kata 'terlibat' membuat seluruh fikiran Jisoo semakij kotor. Jisoo semakin tidak mengerti duduk permasalahan di keluarga ini.
"Duduk nak. Biar tante ceritain permasalahannya sambil nunggu Suho balik."
Jisoo menuruti perintah si empunya rumah tersebut. Ia mendaratkan pantatnya di sofa empuk yang tampaknya ini adalah ruang keluarga. Ada sebuah tv berukuran besar dan di atasnya tertempel sebuah potret foto keluarga yang terdiri dari sepasangan orang tua dan seorang anak.
"Perkenalkan aku Yoona, dan di foto itu adalah suamiku Siwon. Dulu tante sulit sekali memiliki anak. Dokter ngevonis tante mengidap kista. Tapi untungnya sebelum rahim tante di angkat, tante hamil yaitu Suho. Mangkannya tante sama om Siwon sayang banget sama Suho"
KAMU SEDANG MEMBACA
Juara Kedua | Taesoo Ft Surene [Discontinued]
Fanficinspired by fiersa besari song aku pilihan, kaulah jawaban jelaskan arti adil? tolong menetap utuh karena aku letih berbagi mampukah kekasihmu setangguh aku menunggu tapi tak ditunggu bertahan tapi tak ditahan sampai kapan kau mau begini menjalani k...