5

1.2K 206 21
                                    

Chap sebelumnya aku revisi ya. Cuma aku tambah redaksinya dikit. Ada yang janggal ternyata

Ngeh ga? Pas Suho manggil Jisoo, padahal dia prospagnosia. Maapkeun ya












"Jisoo mana? Ga ngantor dia?" Tanya Taeyong yang baru saja menyusul ketiga temannya kecuali Jisoo di meja makan.

"Izin dia katanya. Ada acara keluarga." Jawab Nayeon santai sambil mengunyah roti bakarnya.

"Kok ga bilang sama gue sih?"

Nayeon yang mendengar tutur kata Taeyong, langsung melemparkan tatapan yang sulit di baca.

"Ya emang lo siapanya anjir, harus lapor segala!"

Taeyong yang menyadari kesalahannya. Langsung terkesiap.

"Eh air dispenser masih panas ga? Gue mau bikin kopi." Selesai mengucapkan itu, Taeyong langsung melenggang pergi meninggalkan meja makan menuju dapur.

Taeyong |
Ko ga bilang ada acara keluarga?
Malah nayeon yang lebih tau di banding aku pacar kamu.

Taeyong menatap layar handphonenya. Menunggu balasan dari Jisoo, yang ia yakinin pasti wanita itu sudah bangun.

| Jisoo
Dadakan soalnya
Maaf


Percakapan alot berakhir dengan Taeyong yang hanya membaca pesan terakhir Jisoo. Tak ada kata-kata perpisahan atau sekedar basa basi 'hati-hati di jalan'.

Mood Taeyong pagi itu benar-benar rusak. Ia merasa Jisoo masih menyembunyikan sesuatu darinya. Terutama mengenai urusan keluarga. Jisoo sangat menutup rapat.

***

Jisoo mengijakan kaki di sebuah rumah mewah bergaya modern. Rumah yang mungkin bagi sebagian kalangan sangan di impi-impikan, tapi tidak dengan Jisoo.

Kaki jenjangnya mulai memasuki isi rumah, yang dimana sudah di penuhi orang-orang yang berkumpul. Seakan tidak ada kehidupan, Jisoo melenggang menaiki tangga menghiraukan tatapan-tatapan orang sekitar.

"Jisoo!" Suara bariton tersebut memenuhi ruangan.

Jisoo menoleh ke belakang. Sosok lelaki paruh baya yang masih terlihat segar tersebut melipat lengan di atas dada menatap Jisoo tidak suka.

"Sopan dong nak. Liat ada sodara-sodara kamu. Punten kek atau gimana?"

Iya. Jisoo sedang pulang ke kediaman keluarganya di Bandung. Untuk mengikuti acara haul ke 7 tahun kepergian mendiang Ibundanya. Dan di sini, di rumahnya seluruh keluarga terdekat sudah berkumpul.

"Biar aja. Biar mereka tau kondisi sebenernya keluarga ini setelah si perusak datang."

"JISOO!" Bentak sang ayah.

Menghiraukan segala kegaduhan dan seluruh pasang mata yang menatapnya penuh selidik, Jisoo kembali melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya.

Sebelum ia sampai pada daun pintu kamarnya. Jisoo berpapasan dengan seorang perempuan yang hampir sebaya dengannya. Jisoo sama sekali tak menatap tanda ia tak minat.

"Kak..." Ucap perempuan tersebut.

"Gausah manggil kakak. Gue bukan kakak lo." Jawab Jisoo dengan nada penuh intimidasi.

Juara Kedua | Taesoo Ft Surene [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang