Penyesalan memang datang terlambat.seharusnya satu minggu terakhir liburan sekolah ini,Ia dan keluarganya berlibur ke malang.Tapi nasib berkata lain.Ia dan temen-temannya malah terjebak dalam pusaran kematian.
Darah bertebaran di mana-mana. Suara teriakan dan tangisan menggema di aula villa yang luas ini.Semua terasa mimpi.Seperti yang dialami kevin sanjaya.Seorang ketua Kiss sekaligus ketua kelas IX ipa 1.
Baru saja, ia dan sahabatnya keluar dari kamar menuju ke aula tempat acaranya dimulai.Mendadak langkahnya terhenti dan sorot mata tajamnya mengarah pada kejadian di depannya.Sesosok anak yang tak ia kenal terlempar jatuh tepat di depannya,dengan bersimpah darah dan sebelah tangan yang sudah terpotong.
"Sial ! apa-apaan ini ?" Kata temannya sambil melihat bajunya yang terkena darah.
"Bis,coba lu jelasin ke gw.Apa yang sebenernya terjadi ?"katanya heran melihat Kekacauan yang terjadi.
" Kagak tau.Kan dari tadi gw sama lu "
" Stopp...!!Suara kevin yang keras menggelegar di aula villa Darmawangsa.Suara tangis dan bunyi sepatu yang tadi mendominasi kini musnah sudah.
Kevin berjalan mendekat.Matanya menjelajah ke segerombolan teman-temannya yang ia kenal.Hingga ia bertatap mata dengan orang yang ia yakini tahu hal ini.
"Noe, apa yang sebenernya terjadi ?"
"Eng enggak tahu" Ucapnya bergetar." Tanya aja sama bayu.Dia ketua panitia acara ini" lanjutnya menunjuk ke arah pria bertubuh tambun.
"Kok gw !" Tunjuknya pada diri sendiri.
"Karna ,lo ketua panitia acara ini geblek" sahut bisma mendekat ke arah bayu.
"Ya, lo harus tanggung jawab " lanjutnya menjotos pelan lengan bayu.
Anak-anak menatap bayu,seakan menyalahkan dirinya.Sedangkan anak yang ditatap hanya memasang wajah cengonya.Kevin yang merasa suasananya tidak tekontrol langsung bertindak.
"Ehem ! Ada yang bisa jelasin ke gw,awalnya bagaimana ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Gila
FantasiaHari liburan sekolah yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi tragedi kematian.Wajah-wajah ceria yang terpancar telah musnah seketika.Canda tawa yang seharusnya ada, tergantikan dengan suara tangisan dan air mata. Mau tahu lanjutan ceritanya.jan...