part 7

38 3 1
                                    

Gak tau kenapa pengen lanjutin cerita ini, padahal gk ada yang baca juga kan ya.

---------------

Dua bulan sudah berlalu...
Hubungan mereka tidak berkembang sama sekali, bahkan erlangga semakin cuek dengan nada
Seperti seseorang yang tidak saling kenal

Nada yang memang sedang fokus dengan latihan  untuk lomba, dan dia tidak mempersalahkan itu ralat  bukan tidak mempersalahkan tetapi nada tidak peduli sebetulnya dengan hubungannya, dia merasa ada yang aneh dengan erlangga.

"Nad" panggil sinta

Nada menoleh saat namanya di panggil
"Kenapa sin?"  Jawabnya seraya mengangkat sebelah alisnya

"Hubungan lo sama erlangga apa kabar?" Tanya sinta

Nada yang sedang mengaduk bakso, mendengar pertanyaan sinta langsung menghentikan kegiatannya.

" ya, gak gimana-gimana sih lu tau sendiri kan dari awal emang udah ada yang aneh sama itu cowok"
jawab nya dengan nada ketus, entahlah setiap membahas erlangga dia merasa kesal.

Sinta dan cindy yang sadar dengan nada yang tidak suka membahas tentang erlangga pun memilih bungkam, apalagi saat ini nada sedang dalam PMS nya.

--------------------

Nada menghela nafas panjang seraya merebahkan badannya di kasur nya,
Entahlah hari ini rasa nya ia sangat lelah apalagi perlombaan sebentar lagi.

'Ting'

Nada yang sedang memejamkan matanya, membuka mata lalu menoleh ke arah nakas yang terdapat hp nya.

Nada mengerutkan keningnya saat mendapat pesan dari nomor yang tidak di kenal, tidak ingin mengambil pusing ia langsung men-slide layar hp nya.

+62895......
Nad

Nadaaa
Siapa ya?

+62895...
Erlangga, bisa ketemu besok?

Nadaaa
Bisa, ketemu dimana?

+62895.....
Di cafe choco deket sekolah,
Jam 1 siang.

Nadaaa
Oh, ok.

Setelah menyelesaikan chat nya dengan erlangga, dia mandi lalu mengistirahatkan tubuhnya yang terasa melelahkan.

---------

Hari ini hari minggu, ia bangun lebih pagi dari biasanya ia bukan anak yang rajin, biasanya ia akan bermalas-malasan tapi entah mengapa hari ini ia merasa lebih segar dari biasa nya.

Ia menuruni tangga dan melihat ke arah meja makan. Dia mengerutkan keningnya
Nggak biasanya rumah sepi pikirnya.

Saat dia ingin membuka pintu kulkas dia melihat note.

Nada, mamah lagi ke bandung  buat  jengukin nenek kamu yang sakit , lusa mamah baru balik, uang nanti mamah kirim.

-your mom.

Nada bergegas siap-siap untuk menemui erlangga, entah apa yang ingin di bicarakan erlangga nantinya.

Nada menepikan mobilnya di depan cafe, lalu ia mendorong pintu tersebut.
mata nya langsung terpaku pada sosok yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin? Entah lah erlangga memang selalu datar saat bersamanya. Nada langsung menghampiri sosok tersebut.

" bisa bantu gua?" Tanya erlangga to the point dan masih dengan tatapan datarnya.

Nada yang sedang memakan roti bakarnya langsung menghentikan kegiatan mengunyahnya, untuk mengalihkan pandangannya.
"Bantu apa?" Jawab nada dengan malasnya.

"Nabila mau ketemu lo, gua harap lo bisa nemuin dia" ucap nya denga penuh harap.

"Kapan ? Gua juga seneng bisa ketemu dia lagi"

"Sekarang bisa?" Tanya erlangga.

"Bisa" jawab nada.

Karena merasa puas dengan jawaban nada tanpa sadar dia menggenggam tangan nada yang ada di atas meja.

Deg

Nada merasa gugup karena perlakuan spontan dari erlangga, dan erlangga sepertinya sadar apa yang dia lakukan akhirnya melepaskan tangannya dengan rasa gugup yang melingkupinya.

Siang itu nada merasakan perasaan aneh yang seharusnya tidak hadir di dalam hatinya, nada sadar akan semua ini.

---------------------------

Makin lama makin gak jelas ya.....
Karena udah lama ninggalin cerita ini jadi agak mandet ide nya.

Jangan lupa vote + comment ya

stuck In Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang