part 6

32 3 1
                                    

Seorang gadis cantik sedang bersenandung ria... entah apa yg membuat nya enggan untuk menghapus senyum indah yang merekah pada bibirnya.

Sesekali ia akan menyapa orang yang sedang melihatnya dikoridor sekolah tanpa mempedulikan tatapan aneh, gadis ini memang gadis ceria tapi entah mengapa ini beda dari biasanya belum pernah ia merasa sebahagia ini.

Apa karena erlangga yg menembaknya kemarin?
Padahal dengan terang-terangan kemarin ia begitu marah dengan erlangga, tapi nyata nya hari ini??

"Pagi semua!!" Teriaknya saat diambang pintu kelas, semua orang menatapnya dengan pandangan bertanya ada apa dengan gadis ini?
Tetapi nada mengabaikan tatapan para siswa di kelasnya.

"Lo hari ini kenapa deh?" tanya sinta seraya mengernyitkan alisanya

"Kenapa apa nya? Orang nggak kenapa-napa juga" ucapnya masih dengan senyum mengukir di bibirnya

"Terserah lo deh nad"ucap sinta

"Oh iya, kemarin lo di apain sama erlangga?"tanya cindy

"Enggak di apa-apain kok" ucapnya masih dengan senyum dibibir nya.

"Bener?"tanya cindy menyelidik

"Iya isshh, kalian kenapa sih?"nada sedikit kesal

Yang di tanya hanya mengangkat bahu acuh, mereka bukan tidak peduli tetapi mereka tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya.

💦💦💦💦💦💦💦

Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, tidak heran bila suasana agak sunyi.
Seorang gadis sedang berjalan riang dengan headset di telinganya seraya mengikuti alunan lagu yang sedang di dengarkannya.

Saat sampai di gerbang sekolah dia terkejut dengan lengan seseorang yang mencekal tangannya lalu ia menoleh, dan mendapati pria tampan yang sudah berubah status nya itu.

"Ada apa?"tanya nada

"Lo harus ikut gue" ujar erlangga dengan nada dinginnya.

"Mau kemana ga?"nada bertanya bermaksud menghilangkan suasana canggung yang menyelimuti mereka

"Nggak usah banyak tanya!"ucap erlangga dengan tangan mencekam erat pergelangan nada, nada yakin pasti pergelangannya sudah merah
Tapi nada tidak berani untuk membantah karena ia tau pria di depannya ini sangat tidak suka di bantah.

Sesampai nya ia dihalte baru saja nada ingin bertanya tetapi ia urungkan niatnya karena mobil bus sudah berhenti tepat di depan mereka.

Mereka memilih bangku barisan ke dua dari belakang, sore ini bus cukup ramai dengan beberapa siswa seperti mereka juga.

Nada memilih duduk di dekat jendela toh erlangga juga tidak melarangnya.

"Ga kita mau kemana sih?"dengan sedikit kesal

"Mau ke rumah sakit!"ujarnya dengan nada dingin dengan pandangan menatap nada

"Kita mau ngapain?"seraya mengernyitkan dahinya

"Nggak usah banyak tanya!"

"Huft, susah emang ngomong sama penduduk kutub"guamamnya dengam raut wajah kesal.

Jakarta sore ini cukup ramai hingga menimbulkan macet, ah! Lagi pula kapan ibukota ini tidak macet kan?.

Perjalanan ke rumah sakit membutuhkan waktu lebih lama dari seharusnya, sehingga menciptakan atmosfer canggung pada kedua remaja yang tengah menyelami fikirannya masing-masing.

Nada yang merasa bosan mengeluarkan headset dari sakunya lalu memasangkan di telinga sebelah kanan, lalu ia memasangkan sebelah nya ke telinga kiri erlangga.

Erlangga sedikit terpaku dengan perlakuan nada
"Apa-apaan sih?!" Ujarnya dengan sorot mata dinginnya

"Biarin kaya gini ga..."dengan nada sedikit memohon

"Hhhh, yaudah" ucapnya seraya membuang nafasnya, tanpa disadari nada tersenyum senang.

Akhirnya suasana sore hari di ibukota terasa hangat bagi nada dengan bus yang menjadi saksi bisu mereka berdua yang sedang mendengarkan
Lagu imagination-shawn mendes.


-------------------------------------



Typo dimana-mana karena nggak aku baca ulang saat update.



Lanjut gak sih?


stuck In Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang