Selamat pagi untuk bunga yang masih bersedia mekar di bawah mataharimu. Sebaiknya minggu ini aku berkunjung di rumah mu, melewati ruang udara yang bisa menteleportasi tubuh ini untuk bisa menggenggam daun halus mu. Tapi, maaf untuk tidak di minggu ini, karena aku punya sebuah siklus yang mau-tidak mau harus mengikutinya. Membuat jadwal pertemuan tersembunyi kita menjadi berakhir sampai disini . Memang mungkin ini semua bukan takdir yang harus di realisasikan, tapi sitoplasma mu bertambah jika kamu dekat dengan ku. Itu membuat kelopakmu menggembung membentuk lengkung yang indah di mata ku.
Perlu kamu ketahui Han, saat Tuhan memberikan tugas untuk berhembus di sebuah ranah mulia yang aku tak tahu didalam nya ternyata ada kamu. Aku tertarik pada sebuah tumbuhan yang entah aku pun belum mampu untuk menyampaikan alasannya. Waktu itu aku malu, hanya bisa mencuri pandang dari jendela kelas . Kelas nya ada di lantai 3, satu ruangan denganmu.Aku rasa kamu pun tahu itu. Ketika itu aku belum sadar bahwa ada kamu yang mencuri pandang sama seperti yang aku lakukan padanya. Tugas ku disini, untuk membawa embun kebaikan yang nantinya akan di turunkan pada daerah asalku diciptakan. Tapi, aku ingkari kalimat tersebut, aku terjebak oleh nya. Dia terus menarik, terasa dia memaksa untuk aku tahu semua tentang dirinya. Akan aku beritahu kisah ku dengan nya sebelum aku sadar bahwa ada kamu yang membuat kelopakmu terus terngiang di dalam pikiran ku. Walaupun saat ini angin sudah terhempas jauh dari ranah yang mulia itu.
Han, setelah aku menceritakan tentang dia. Aku akan menyampaikan sesuatu yang belum pernah tersampaikan sampai saat ini juga. Takut? iya, aku masih memiliki rasa itu. Takutku mempunyai banyak kemungkinan : Takut pada apa yang aku ucapkan, Takut pada respon kamu setelah mendengarnya, dan masih banyak ketakutan-ketakutan yang muncul ketika aku ingin menyampaikannya.
Aku sudah tak sabar untuk menuliskan semua cerita aku dengan dia. Supaya kau tahu bahwa ada sesuatu yang membuat aku sadar, ternyata ada sosok yang menunggu aku disana.
Selamat membaca:)
kasih kritik dan saran ya...
Terimakasih telah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas
Teen FictionSiapa sih namanya? Apakah dia memiliki keinginan yang sama dengan ku? Tapi pertanyaan tersebut selalu dikubur sedalam-dalamnya hingga tak terlihat. Katanya diam itu emas. Tapi ntah untuk yang satu ini. apakah benar bahwa diam itu emas?. selamat...