1

85 6 5
                                    

'Awal yang baik pasti akan mendapatkan akhir yang baik pula"

Hari ini, hatiku sedang berdegup kencang. Menanti nilai dan keputusan atas kelas unggulan. Mulutku berkomat-kamit memohon kepada Tuhan agar namaku tercantum dalam deretan daftar nama yang lolos dan masuk kelas unggulan. Aku berjalan menuju sekolah,namun kali ini aku tidak sendirian,ditemani orang berpipi tembam ,rambut seperti ubur-ubur.Namanya Nuh,nama yang singkat tanpa embel-embel nama lain di depan maupun dibelakang. Badannya sitinggi bahuku,coba bayangkan saja bahu kalian masing-masing.Mukanya ceria, walaupun ketika sedang sedih malah membuat aku semakin gemas padanya. Kami berbincang-bincang tentang kelas unggulan.Dia tidak mendaftarkan diri dikelas unggulan. Karena menurutnya kelas unggulan atau kelas biasa tidak ada bedanya,yang membedakan hanyalah siswa itu sendiri.

Kami sampai di sekolah. Kerumunan calon siswa kelas unggulan sudah berdesakan untuk melihat nama mereka masing-masing. Aku tidak suka berdesak-desakan seperti itu. Duduk di kursi dekat mading, menunggu suasana menjadi lengang.
"Ayo Nuh "
Kami beranjak dan menuju papan berita tersebut.

DEG. Aku terperanjat heran melihatnya. Ingin meneteskan air mata. Menunduk mungkin caranya untuk menyembunyikan sendu ku ini. Temanku melihat aku. Bingung tergurat diwajahnya. Bibirnya tampak ingin bicara, namun entah kenapa ia tak bicara-bicara.

Terimakasih Tuhan, engkau telah mendengarkan. Aku tak menyangka ,namaku berada pada urutan pertama dengan nilai yang memuaskan.

"Kenapa?"dia bertanya.
"Nuh,namaku ada di sana."sambil menunjuk mading.
"Itu berarti kamu masuk ke kelas unggulan?"
"Iya"
"Selamat yah" aku bahagia,senang,dan apapun itu yang membuat aku merasa seperti ini.

"Nama siswa yang terdaftar pada tabel di atas, untuk masuk ke kelas 7A."


Keterangan tersebut terdapat pada bagian bawah tabel nama tersebut.

Sementara diseberang sana ,dimading akhwat. Tak sengaja aku menatap pada satu mata dengan senyumnya itu.Dialah yang akan menjadi cerita esok hari, sebelum aku tahu yang seharusnya akan menjadi ceritaku adalah kamu.

Apakah kamu mau membacanya?. Padahal sepertinya kamu mengetahui kisahnya. Yang belum kamu ketahui adalah akhir dari kisah ini. Akhir yang telah aku sampaikan pada lembar awal.

Kali ini angin akan mencoba berhembus
Kedalam sebuah taman bunga
Merasakan dinginnya oksigen
Yang nantinya diberikan oleh tanaman itu
Tunggu aku
Hingga aku berani untuk mengunjunginya.

Aku tidak bisa memastikan akhir dari kisah setiap orang yang walaupun pada awalnya memiliki orientasi yang baik.




KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang