2

83 9 0
                                    

Bel pulang berbunyi. Seluruh murid berlomba-lomba keluar. Kecuali aku dan Lia.
"Nantik sore belajar kelompok yuk, sama Mella juga" ajak Lia padaku.
"Aku nggak bisa, maaf ya" jawabku.
"Ya sudah lah, aku pulang duluan" ketusnya kemudian keluar kelas.

Aku keluar sendirian. Aku berjalan pelan, (tapi pasti:"). Aku kepikiran tentang ajakan Lia tadi. Kenapa Ia tiba-tiba mengajakku belajar kelompok, padahal diakan sudah tau kalau aku pasti nggak,.."

BRRUUK
Ah, ya ampun. Aku menabrak seseorang. Saat kulihat wajahnya, aku tau, dia..
"Kalau jalan liat-liat dong!"
"I..iya kak"
Benar, dia adalah kakak kelasku, anak kelas IX. Karena raut wajahnya sangat kesal, aku langsung berlutut didepannya.
"Maaf kak,"
Saat itu juga ada seoarang guru melihat kami.
"Hey, apa-apaan ini. Kenapa kamu menyuruh adik kelas berlutut seperti itu" seru guru itu.
"Cepetan berdiri! Lo mau buat gue dimarahin Buk Ana" bisik kakak itu padaku.
Akupun berdiri. Setelah itu kakak itu pergi gitu aja tanpa berpamitan dengan Buk Ana.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Buk Ana seraya mendekatiku.
"Maaf buk, sebenarnya saya yang salah. Sekali lagi maaf buk"
"Baiklah, sekarang segeralah pulang"
"Baik bu," jawabku seraya mencium tangan Buk Ana dan kemudian meninggalkannya pulang.
Sempat kulihat mata Buk Ana seakan Ia masih bingung dengan apa yang terjadi.

Kira-kira 10 meter aku meniggalkan gerbang, aku dikagetkan oleh suara lemparan kaleng kosong. Dan..
"Woy! lo yang tadi nabrak gue"
Aku menoleh, dan kudapati kakak yang tadi kutabrak mendekatiku.
"I..iya kak, sekali lagi maaf kak"
"Gue bakal maafin lo asal, lo mau bantuin gue"
"Bantuin apa kak?"
"Kasihin ini ke cowok itu!"
Kakak itu memberiku sepucuk amplop. Langsung aku berjalan ke arah cowok yang dimaksud kakak itu, dengan tujuan memberikan amplop itu.
"Hai" sapaku dari belakang, pada cowok itu.
"Iya" jawabnya seraya membalikkan badan.
Ya ampun. Cowok yang dimaksud kakak itu adalah Jodi. Ketua kelas VII b. Ia ketua kelasku.
"Ada apa" tanyanya memecahkan lamunanku.
"Em, ini dari kakak itu.." aku menunjuk ke arah kakak tadi, tapi kakak itu tidak ada di sana.
"Sini. Bilang aja dari kamu" katanya, sambil menarik amplop itu dari tangan ku.
"Eh,.. itu bukan dari aku"
"Udah ya, aku pulang dulu"
Ia masuk mobil avanza hitam. Aku masih terpana memandang Ia memasuki mobilnya. Ia membuka kaca mobil kemudian melambaikan tangan kepadaku. Aku hanya diam seribu bahasa.
Setelah mobilnya menghilang dari pandanganku, aku teringat kakak tadi. Kemanakah Ia pergi..

AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang