5

46 10 0
                                    

"Ibuk, aku berangkat dulu" kataku sambil mencium tangan ibuku.
"Hati-hati di jalan" balas ibu.

"Bude.." sapaku pada Bude Sum, ketika aku berjalan di depan warung bude.
"Mampir neng, sarapan"
"Makasih bude, udah sarapan di rumah" jawabku seraya melambaikan tangan pada bude. Bude hanya tersenyum melihatku pergi.

Kelas masih kosong. Aku menunggu Lia dan Mella di kursi di halaman kelas.
Lima menit berlalu, Lia pun tiba. Satu menit setelah itu, Mella tiba. Kami masuk bersama.
"Hari ini kita olahraga" seru Mella dengan gembira.
"Mungkin kita akan bermain voly," tambah Lia.
"Kenapa harus voli?" Tanyaku berandai-andai.
"Karena saat main voli, kita bisa falling in Love" kata Lia.
"Hahahaha.. ngakak," Mella tertawa lepas.
"Dasar JoNes (jomblo ngenes)" celetuk Zizah.
"Paan sihh" balas Mella.
"Iya nih, dateng-dateng nyaut aja" tambah Lia.
"Emang aku pikirin" kata Zizah dengan logat bataknya.

Zizah adalah teman sekelasku yang berasal dari SD 01 kristen. Dia bersuku batak. Bicaranya terkadang kasar. Tapi aku sudah mulai memakluminya.

"Bentuk barisan tiga bershaf" perintah Pak Joko, guru olahraga satu-satunya di smp ini.
"Rentangkan kedua tangan mulai, tegak grak. Ketua, pimpin pemanasan"
"Baik pak" kata Jodi, kemudian maju kedepan barisan untuk memimpin pemanasan.
"Dorong dagu ke atas, 1, 2, 3, ... 8. Tarik kebawah, 1, 2, 3, ... 8"
Dilanjutkan dengan gerakan-gerakan lainnya, hingga yang terakhir.
"Oke, sekarang kita akan belajar tentang tehnik dasar bermain bola voli" kata Pak Joko kemudian.
"Pertama, kita berlatih melakukan passing bawah. Caranya, telapak tangan kiri menggenggam punggung tangan kanan. Seperti ini," jelas Pak Joko sambil menunjukkan sikap tangan ketika melakukan passing bawah.

Kemudian aku belajar melakukan servis bawah, memukul bola dari luar lapangan bagian belakang. Posisi bola dipegang menggunakan tangan kiri, dilambungkan sekitar 30 cm, lalu di pukul menggunakan tangan kanan. Telihat mudah memang, tetapi setiap aku melakukannya, tidak pernah menyebrangi net. Kata Pak Joko, tenagaku kurang kuat, saat memukul bola. Jadi bola hanya melambung rendah.
Jika kuperhatikan, perempuan yang paling pandai melakukan servis adalah Zizah. Badannya yang tegap, menunjukkan tenaganya yang kuat.

Berbeda dengan anak perempuan yang sedang berlatih passing dan servis, anak laki-laki sudah bermain secara kelompok. Kelompok yang bermain ada dua. Saling memperebutkan poin. Satu kelompok terdiri dari enam orang, salah satunya adalah toser, atau toucher. Dikasih tau Lia tadi. Pas lihat Jodi posisinya ditengah lapangan, dekat net. Dan mengarahkan pukulan bola kedua kepada teman kelompoknya sendiri, setelah itu, salah satu temannya memukul bola dengan satu tangan dengan keras, kearah lawan. Jodi sebagai toser. Dan memukul bola dengan keras ke daerah lawan namanya Cmash.
Jujur, aku baru tau istilah-istilah itu sekarang. Sebelumnya pernah lihat orang main voli, tapi nggak tau istilah itu sama sekali. Dan baru tau sekarang, asiknya main voli. Apa lagi temen sekelasku yang laki-laki itu mainnya bener semua. Bola dibagi tiga kali pukulan, pukulan terakhir menyerang lawan, ih seru banget deh. Nonton aja udah seneng, apa lagi bisa mainnya. Pasti bakal seneng banget.



Ngomong-ngomong para pembaca bisa main voli nggak nih? Bagi yang bisa mungkin paham sama penjelasanku di atas. Nah, bagi yang nggak paham, pahami aja dulu. ; 》

AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang