Beberapa luka
Bisa sembuh
Dengan baik
Seiring berjalan nya
Waktu...
__________________________Suara bising yang membuat kupingku ingin berteriak kuat terdengar dari atas genteng rumah ku. Suara air hujan deras yang tak henti henti jatuh ke atas genteng rumah ku.
Banyak orang menyukai hujan, tapi berbeda dengan ku. Aku sama sekali tak suka hujan. Padahal dulu jika langit mulai mendung aku bersiap untuk mandi hujan.
Tapi sekarang malah sebalik nya, aku paling benci jika langit yang tadi nya cerah berubah menjadi langit gelap.
Semua itu berawal ketika aku kecil.***
Hari pertama kali sekolah gue diem kayak orang bego di kelas, gue masuk kelas 1b, anak kelas 1b itu diambil karena satu umur nya lebih tua dari 1a.
Guru mengabsen setiap murid..
Rena Patricia, hadir bu sambil gue angkat tangan. Yapp nama gue Rena Patricia banyak yang manggil gue dengan nama Rain.Kalian tau kenapa?, karna dulu gue suka banget yang namanya hujan, bagi gue hujan itu mengasyikkan. Itu menurut pandangan gue ya.
Dan sampai pada akhirnya gue mulai menimbulkan rasa benci pada hujan, gue naik ke kelas 2 sd dan pada semester 2 bokap nyokap gue pisah karna nyokap gue ketahuan selingkuh.
Waktu itu gue sama bokap pergi jalan jalan ke tempat taman bermain kesukaan gue. Dulu bokap lebih perhatian ke gue gak kayak nyokap gue yang kerjanya keluyuran gak jelas padahal dia itu udah punya suami dan anak.
Begitu gue dan bokap nyampe dirumah gue ngeliat nyokap gue bawak cowok ke dalam rumah, dan otomatis bokap gue ngamuk lah dan terjadi perselisihan yang panjang dan tak kunjung usai sampai akhirnya menimbulkan perceraian.
Di pengadilan turun hujan yang deras di situ entah kenapa gue itu menganggap kalau hujan lah yang membuat semua ini. Gue kesel sama hujan.
Dan seminggu kemudian orang tua gue resmi bercerai gue ikut sama nyokap gue padahal gue maunya sama bokap tapi dia bilang ke gue kalau papah gak bisa bikin gue bahagia, padahal kan cuman dia yang selalu bisa ngibur gue tapi udah ini takdir mau bilang apa.
Dari kelas 2 sd gue udah kenal sama artinya perceraian dan gue udah jadi anak broken home, tapi banyak orang bilang anak broken home itu umumnya anak yang gak beres, tapi kalau menurut gue sih itu cuman hoax. Mungkin mereka iri sama anak broken home yang bebas kesana sini
Dan banyak memancing perhatian orang banyak.***
Waktu gue kelas 3 sd gue di bawak ke tempat bermain kesukaan gue sama nyokap gue disana gue main main, senang senang. Dan di situ juga nyokap gue udah nikah sama selingkuhannya dan udah punya anak.
Tempat bermain itu tutup jam 16.30 sore dan gue sama nyokap gue masih di situ tempatnya sih terbuka tapi kalau udah jam tengah lima pasti udah sepi. Disitu gue bingung sama nyokap gue kenapa ya kok gak pulang pulang sih padahal kan udah sore dan gue belum mandi lagi.
Gue nanyak sama mamah dan kata mamah sebentar lagi kita bakalan pulang, dan mamah nyuruh gue buat duduk di ayunan dan mamah katanya mau pergi sebentar beli permen kapas dan gue nurut aja.
Dan sampai malam mamah gak balik balik ke tempat itu gue bingung mau ngapain dan kebetulan tempatnya jauh dari rumah gue, dan di situ gue nangis dan pada saat itu juga hujan turun dan pada saat itu juga gue benar benar benci hujan, sampai akhirnya ada seseorang lelaki yang menghampiri ku dan mengajak ku pulang bersama nya.
Dan gue ikut dia, gue pulang sama dia naik mobil dia, sesampainya di rumahnya gue ngeliat ada wanita cantik yang sedang mempersiapkan makan malam. Gue di rawat dengan baik dan di perlakukan seperti anak kandung mereka sendiri gue senang banget karna gue gak pernah mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtua gue.
Sedangkan mamah gue sendiri aja buang gue, gue gak tau apa salah gue sama dia. Mungkin dia udah punya keluarga baru dan dia mau menjaga itu dengan baik makanya gue di buang. Tapi gue gak pernah berpikir untuk menyimpan dendam sama mamah gue.
Di rumah laki laki yang nolong gue tadi, gue ceritain apa aja yang terjadi kenapa gue bisa sendirian di taman bermain tadi, setelah gue cerita wanita cantik itu menangis dan memeluk gue.
Mereka adalah pasangan suami istri yang sudah lama menikah tapi mereka belum dikaruniai seorang anak. Gue di sekolahin sama mereka, gue manggil mereka dengan sebutan ajusshi dodo dan ajumma tiara mereka menyuruh ku untuk memanggil mereka ajusshi dan ajumma karna kata mereka, mereka itu bukan orang tua ku tapi aku sudah menganggap mereka seperti orang tua ku sendiri.
________________________________
Bersambung ~~~~