Sehebat itukah cinta ?

21 1 0
                                    

Mendengar ucapan Ayu yang merelakan perasaan nya demi kebahagiaan sahabatnya itu membuat hatiku terluka, mengapa aku dengan tega menyakiti hatinya? Dan Hafidz? Mengapa dia diam saja seakan memberi pengertian padaku untuk mengkhianati persahabatan aku dengan Ayu. Mengapa aku hanya diam juga? Aku tahu aku salah namun mengapa tindakanku tidak mencerminkan bahwa aku salah? Aku bahkan melanjutkan hubunganku dengan Hafidz. Oh Tuhan tolonglah apa yang harus kulakukan.

Satu hal yang membuat aku menangis kala itu, Ayu tidak marah sama sekali kepadaku. Padahal ku tahu melalui sorot matanya ia terluka. Luar biasa, seteguh itukah hatinya?

"Kamu ngga marah?" Tanyaku.
"Engga lah kenapa harus marah? Hafidz cinta nya sama kamu, lagian cinta ngga bisa dipaksakan. Tapi satu hal yang harus aku katakan, jangan terlalu cinta sama dia, dia ngga baik buat kamu" kata Ayu.

Hmm? Hafidz tidak baik untukku? Apakah Ayu berkata benar? Atau mungkin dia hanya ingin aku cepat-cepat putus dengan Hafidz? Oh mungkin memang ini yang Ayu rencanakan. Dia berpura-pura tegar dan nyatanya dia bicara seperti itu seakan aku tidak boleh menjalin hubungan dengan Hafidz. Ya sudahlah aku tidak peduli dengan kata-katanya. Toh yang menjalani hubungan ini kan aku dan Hafidz jadi Ayu tidak perlu ikut campur meski dia sahabatku.

Pemikiran gila ku saat itu lebih memilih percaya Hafidz daripada sahabatku sendiri. Dan Ayu? Lagi-lagi dia hanya diam melihat tingkah ku yang seakan dunia milik berdua bersama Hafidz. Yaa kami tidak pernah berduaan karena Ayu selalu ingin ikut jika aku pergi dengan Hafidz, kesel sih tapi mau gimana lagi. Tidak mungkin juga kan aku mengusir nya?

Hafidz pun sering marah kepadaku karena jika kita pergi Ayu selalu mengikuti.

"Kalau kamu pergi sama aku jangan ajak Ayu dong, kan aku mau berduaan sama kamu kaya yang lain. Kalau masih kaya gini mending kita putus aja deh!" Kata Hafidz.

Putus? Secepat itu? Hanya karena hal sepele? Aku terlanjur mencintai Hafidz, apapun yang ia minta sebisa mungkin ku lakukan. Akhirnya aku berpikir bagaimana caranya agar Ayu tidak lagi mengikuti aku dan Hafidz.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Cinta adalah pembodohan, mungkin itu benar. Saat cinta kehilangan akal pada akhirnya kau akan menuruti apapun keinginannya tanpa memperdulikan apapun dan siapapun. Sehebat itukah cinta?"

.Rizki Fatimah.

Jangan Biarkan Cinta Bicara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang