Jangan Biarkan Cinta Bicara!

Cinta bicara...

Aku tahu ini salah namun aku pun tak bisa memungkiri bahwa aku mencintainya. Akhirnya ku jalani kisahku dengan Hafidz tanpa sepengetahuan sahabatku, Ayu.

Semakin hari hubungan aku dengan Hafidz semakin membuat diriku bahagia, kata-kata cinta mampu membius diriku sehingga aku bisa-bisanya bahagia dengan seseorang yang dicintai sahabatku dan jika Ayu mengetahui semua ini, entah apa yang akan ia katakan padaku.

Ketika berada bersama Ayu, aku mencoba untuk berhati-hati saat membaca dan membalas chatting dari Hafidz. Aku tak ingin Ayu tahu lalu sakit hati. Aku tak bisa untuk menyakiti hati sahabatku. Hingga pada akhirnya Ayu merebut ponselku yang sedang berada pada kolom chatting ku dengan Hafidz. Aku tersentak diam dan bingung apa yang harus aku katakan.

"Ohh jadi benar kamu sudah jadian dengan Hafidz?" Ayu bertanya.

Pertanyaan itu sontak membuat aku kehabisan kata-kata. Aku tak sanggup mengakui itu namun aku sudah tertangkap basah.

"Ko diem? Ngga apa-apa kali aku juga udah tahu ko dari teman-teman yang lain. Ngga perlu nutupin gitu, aku ngga apa-apa selagi sahabatku bahagia:)" lanjut Ayu.

Oh Tuhan bisa-bisanya aku mengkhianati persahabatan ini. Mendengar perkataan Ayu tadi membuat diri ini menyesal, aku tahu Ayu merasa sakit hati terkhianati oleh sahabatnya sendiri dan untuk apa aku menuruti kata cinta yang membuat sahabatku sakit? Aku merasa bodoh.

Namun lagi-lagi cinta yang berbicara untuk aku tetap melanjutkan hubunganku dengan Hafidz. Toh Ayu juga sudah tahu segalanya jadi tidak salah dong? What the? Pemikiran macam apa itu? Aku sadar tapi lagi-lagi cinta yang menang.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Kau tahu apa hal bodoh apa yang paling sering dilakukan seseorang? Ya, lebih menuruti cinta daripada akalnya. Namun memang tanpa disadari jika cinta sudah berbicara bisa merubah segala yang telah terencana termasuk prinsip seseorang."

.Rizki Fatimah.