Epilogue : Imperialisme

1.2K 203 39
                                    

Happy Reading~ ^^

Note : nARASI sEMUAAA!1!1!1!

Dikehidupan-kehidupan sebelumnya, jauh sebelum cerita ini terjadi—sesungguhnya Kang Daniel dan Ong Seongwu sudah ditakdirkan untuk memaknai kehidupan bersama-sama.

Benang merah diantara keduanya sudah terlalu terlihat dengan jelas tanpa samar sedikitpun—membuat semua orang mengetahui; kalau mereka berdua adalah dua anak adam yang dibuatkan oleh Tuhan takdir yang serasi.

Tampak saling mengosongi juga mengisi diri masing-masing—berusaha menjadi sempurna diatas hubungan mereka yang seharusnya mustahil dan fana.

Tetapi, bukankah memang tidak ada hal yang abadi? Kalau semisal mereka tidak bisa lagi bersama dikehidupan ini—benang merah tadi sudah lebih dulu menuntun mereka untuk menjalani kehidupan baru yang lebih indah dikehidupan selanjutnya.

Tanpa adanya hinaan, tanpa adanya caci dan maki, juga tanpa adanya persepsi yang mengatakan; “Tidak akan ada masa depan untuk mereka.”

Teknik Imperialisme yang Kang Daniel lakukan sebenarnya tidak asal pilih teknik.

Imperialisme sendiri memiliki pengertian sistem politik yang bertujuan untuk mengambil kekayaan dan meraih kekuasaan lebih besar. Salah satu tipe teknik yang sering digunakan para penjajah dimasa lampau.

Tetapi, kalau untuk Daniel sendiri; pengertian Imperialisme adalah sistem kerja keras hati yang bertujuan untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang lebih besar dari Kakak Tingkat lintas fakultas yang bernama Ratu Daniel—ah, ralat; namanya Ong Seongwu. Dasar Kang Daniel! Seenaknya saja mengganti-ganti nama orang.

Dibilang berhasil sih, Daniel sudah berhasil mendapatkan cinta dan kasih sayang yang lebih besar dari Seongwu.

Cerita yang mereka miliki tidak bisa dibilang senang dan biasa-biasa saja.

Klise? Mungkin iya. Tapi bagi mereka yang baru pertama kalinya merasakan jatuh cinta dengan sebegini dalamnya, ingin rasanya mereka mengutuk siapapun yang membuat cerita ini untuk menjadi anak mereka.

Hehe :)

Ternyata, Tuhan dan segala macam takdir rumitnya memang gudang dari segala macam bentuk kejutan.

Seongwu sungguh tidak menyangka Papanya memiliki kisah hidup yang hampir mirip serial televisi.

Dicintai oleh pria gay, sementara dia normal. Lalu, si oknum pecinta itu memutuskan untuk bunuh diri dihadapan yang dicinta karena cintanya telah ditolak mentah-mentah.

Membuat Papa Seongwu terpukul setengah mati—dan mulai saat itu begitu membenci LGBT.

Tetapi, sekali lagi; Tuhan dan segala macam takdir rumitnya memang gudang dari segala macam bentuk kejutan.

Papa Seongwu yang sungguh sangat membenci hal-hal berbau LGBT justru dihadapkan pada kenyataan yang seakan menampar, anak satu-satunya yang ia miliki adalah seorang gay.

Seharusnya, kalau semisal Papa juga Mama Seongwu lebih memperhatikan Seongwu sedari kecil dan tidak melulu mementingkan pekerjaan, mereka bisa tau dari awal kalau Seongwu itu tidak seperti anak laki-laki pada umumnya.

Seongwu tidak suka bola, tapi ia tidak juga suka main boneka. Sedari kecil, Seongwu sudah hobi membaca buku—dan karena keinginan remaja yang menggebu-gebu, akhirnya Seongwu memberanikan diri membaca sebuah cerita bertemakan gay.

Waktu itu, Seongwu kelas 3 SMP; dan waktu itu juga—tepat setelah menyelesaikan membaca novel setebal 4 cm itu, Seongwu menyadari kalau ia ternyata adalah seorang gay.

Masalah memuncak ketika Seongwu mencoba menjelaskan tentang jati dirinya yang sebenarnya pada Papa-Mama.

Ia ingin terbuka. Ia ingin kedua orangtuanya tau kalau ia berbeda.

Tetapi, nihil dukungan yang ia dapatkan. Justru umpatan dan caci maki dari Papanya, juga tetes airmata dari Mamanya yang ia dapat.

Sejak saat itu, Seongwu lebih mengubur diri dan mengalihkan rasa sakit dihatinya dengan melakukan self-harming.

Tetapi, sekali lagi; Tuhan dan segala macam takdir rumitnya memang gudang dari segala macam bentuk kejutan. Kejutan akan selalu ada.

Semenjak Daniel dengan jaket pada sore hari hujan itu masuk kedalam hidupnya; Seongwu kembali merasakan apa artinya dicintai.

Mereka akhirnya berjuang bersama, dan lihatlah hasilnya sekarang...

Cerita ini menjadi indah karena yang berperan adalah Kang Daniel dan Ong Seongwu—takdir yang kita semua tau tak dapat dipisahkan.

Jadi, Imperialisme ala Kang Daniel; BERHASIL!
























Epilogue; ImperialismeEND














Setelah Epilog selesai, maka Imperialisme aku nyatakan selesai tanpa sequel dan bonus chapter 😊

Sekali lagi; terimakasih yang sudah memberikan dukungannyaaa 😙

Aku pergi dari Fanfict ini, daaahhh.

-Ra

Imperialisme • OngNiel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang