Happy Reading~ ^^
•
"Bang Seongwu koma."
Koma. Koma. Koma.
Hanya kata itu yang terlintas dibenak milik Daniel sekarang ini.
Kak Seongwu-nya koma? Saat ia tidak berada disisinya? Begitu bodohkah Daniel?
"Ruang berapa?!"
Guanlin hanya maklum melihat Daniel sebegini brutalnya berlari di koridor rumah sakit.
"Ruang berapa, Anlin?!"
"Bang Daniel! Tenang!"
"Bagaimana bisa tenang sih, Anlin? Bang Daniel takut Kak Seongwu kenapa-kenapa." ujar Daniel dengan suara memburu.
"Ruang Dandelion, nomor 1540. Lantai 3." Guanlin menjawab lugas cerocosan Daniel.
Daniel segera berlari kencang menuju lift, membuat Guanlin kewalahan untuk mengejarnya.
Didalam lift, gigi Daniel bergemeletuk. Ketakutan menyeruak sedari tadi memenuhi dirinya.
Ia takut Kak Seongwu-nya kenapa-kenapa. Ia tidak ingin hal itu terjadi.
"Bang Seongwu pasti gak akan suka lihat Bang Daniel dengan kondisi kayak begini."
Suara Guanlin memecah keheningan didalam lift yang mana hanya ada mereka berdua disana, menyadarkan Daniel kalau memang kondisinya tampak sangat mengenaskan sekarang.
Rambut acak-acakan, kemeja yang sudah kusut disana-sini, mata yang sembab karena sedari tadi ternyata airmata diam-diam mengalir dari sudut matanya.
Daniel tampak sangat menyedihkan sekarang ini. Tidak, Seongwu pasti tidak akan suka melihat Daniel sekarang.
Daniel segera merapikan penampilannya, sebelum pintu lift terbuka dan menunjukkan lorong rumah sakit yang terasa begitu mencekam bagi Daniel.
"Lin, Kak Seongwu baik kan?"
"Bang Daniel bercanda? Orang yang koma mana mungkin berada dalam kondisi baik sih, Bang?"
Benar juga. Sepertinya Daniel sudah tidak bisa berpikir jernih sekarang.
•
"Kata Dokter, belum boleh ada yang masuk ruangan."
"Persetan, Lin! Bang Daniel mau masuk sekarang juga."
"Bang! Please, jangan gegabah. Bang Daniel gak bisa ngubah prosedur rumah sakit gitu aja, pikirin Bang Seongwu juga didalam sana."
"Bang Seongwu butuh kita, Anlin! Orang yang koma itu perlu diajak bicara supaya dia sadar kalau masih ada yang nunggu dia untuk bangun disini." perkataan Daniel membuat Guanlin terdiam sejenak, kemudian Daniel kembali melanjutkan kalimatnya;
"Kita semua gak mau kan kalau Kak Seongwu gak bangun lagi?"
"Kamu siapa?"
Daniel dan Guanlin menoleh keasal suara itu, lantas menemukan sesosok wanita paruh baya yang masih tampak cantik diusianya yang sudah mulai menua.
"Tante, ini..."
"Saya Kang Daniel, Tante. Kekasih dari Kak Seongwu." lugas Daniel dengan suara mantap.
Masa bodoh dengan kemungkinan wanita yang sepertinya Mama dari belahan jiwanya ini tidak menyukainya, Daniel tidak perduli.
Karena, demi apapun; Daniel tidak akan pernah melepaskan Seongwu lagi—untuk yang kedua kalinya. Tidak. Tidak akan pernah sampai kapanpun.
![](https://img.wattpad.com/cover/149425447-288-k477982.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperialisme • OngNiel ✓
Fiksi Penggemar(n.) : sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan lebih besar. • Tapi, kalau untuk Daniel sendiri; pengertian imperialisme adalah sistem kerja keras yang bertujuan untuk menjajah hati pria man...