09

284 74 1
                                    

Pada keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali Ibu pulang ke rumah bersama Chan. Mereka bergandengan tangan selama perjalanan sampai ke rumah ---mungkin.

Aku memilih tidak peduli dan memakan serealku sambil menonton kartun di ruang TV.

Dan, benar-benar tak menghiraukan pekikan Ibu di dapur yang memanggil namaku untuk menanyakan si pengirim kue beras yang tergeletak di atas meja ---karena aku tak mungkin membuatnya.

Ya, semalam seseorang datang ke sini untuk mengantarkannya.

Siapa lagi kalau bukan si tetangga baru di sebrang rumah.

Park Jimin.

Nyatanya, laki-laki itu cukup ramah, atau dapat kukatakan sangat ramah.

Senyum unjuk gigi selalu hadir di muka tampannya.

Entah bagaimana senyumnya itu membuatku malu lantas segera menutup pintu dengan bunyi debum yang keras usai menerima kue beras.

Katakan aku orang yang tak punya sopan santun sebab telah memperlakukan pemuda setampan Park Jimin seperti itu.

Dan kenyataannya aku memang begitu; sama sekali tidak memiliki sopan santun.

#1 A LONER [JIMIN-YUNA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang