Jarak

jarak ini tak berarti

JARAK INI TAK BERARTI
Oleh: An_Ernt @anju_eranti

“Kau begitu menyebalkan! ” pekikku setengah emosi.

“aku akan begitu sangat berarti bagimu suatu saat nanti” ujarnya padaku dengan penuh percaya diri.

Aku mengusap bulir permata yang jatuh di pipiku lalu berlenggang pergi sambil mengentak-entakkan kakiku ke lantai kayu gedung tua tempatku menimba ilmu.

Waktu terus berlalu karena waktu tak pernah menunggu Entahlah mungkin ia tahu sakitnya menunggu itulah sebabnya ia tak pernah menunggu apa pun apalagi sesuatu yang tak pasti.

Tidak ada yang abadi di dunia ini bahkan sebuah pertemanan sekalipun karena semua akan berpisah pada waktunya. Itulah yang terjadi saat ini 20 Juni 2015 sebuah acara perpisahan anak sekolah digelar karena di anggap sakral untuk menorehkan momen terakhir di bangku sekolah yang beberapa tahun ditempati.

“Aku mencintaimu” tatapan sendu membayangi tatapanku.

“haaa?” aku memelototinya sembari mencari keseriusan lewat manik matanya yang mengkilap.
***

Tak terasa sudah 5 tahun kejadian itu berlalu. Saat di mana dengan gilanya dia mencium pipi kananku dengan tidak tahu malunya saat itu. Dan lebih gilanya ia selalu mengirimkan pesan yang berisi kata-kata yang sama setiap malam.

“tunggu aku untuk menjadi imammu” kubaca pesan darinya dengan seringai jahatku.

“Huuuhh menjijikkan” ujarku.

Ketika asmaraloka menguasai jiwa maka hati tak akan punya hak untuk mengambil keputusan sendiri.

“dia benar-benar gila hingga kegilaannya menular padaku setelah beberapa tahun tak bertemu” aku tertawa terbahak-bahak sambil menatap foto seorang pria berhidung mancung di layar ponselku.

“jika jarak adalah pembatas maka rindu adalah pengikat” pesan masuk yang kubuka sekelebat membuatku seperti terhipnotis.

Selang beberapa saat aku mulai mengumpulkan kesadaranku. Tak terasa otot-otot pipiku tertarik dan membentuk seulas senyuman.
Tak ku sangka pria gila itu membuatku gila walau hanya lewat tatapannya saja.

“aku akan menunggumu walau kau memutuskan akan menjemputku setelah kau menyelesaikan s2-mu.”

Aku menatap ponselku yang baru saja menerima pesan pengobat rindu  darinya yang selalu kunantikan.

Quotes: Jarak adalah dinding di mana batasan itu memisahkan kedua insan yang saling merindukan. Namun, jarak juga guru terbaik yang mengajarkan arti sebuah kesetiaan dan kepercayaan yang menjadi tonggak sebuah hubungan.