Kusebut hari itu, ketika aku memulai hidupku, memulai kisah ini, pada malam pertama bulan Maret, memang, tak ada yang membahagiakan dalam bulan itu, namun kisah ini aku sembunyikan dari pelupuk mataku sejak lama, aku, Aksara Kenca, berjanji akan selalu menjaga cintamu dalam rambutku yang ikal ini wahai Bintang Kejora. Aku ingat malam itu lalu lintas tak lengang seperti biasa.
Ramai, malam itu kau tak bisa diam di depan lalu lintas, padahal nyawa kita di sana sedang menyeberang, lantas kutarik saja tanganmu. Dirimu malah mengayunkan tangan kiri dan bersenandung seakan jalanan ramai ini milik kita. Untung saja lampu merah di segala penjuru, kalau tidak, aku tak akan memelukmu dari belakang kala itu. Aku. Aksara Kenca, dulu tak kenal, sekarang sayang. Kecup hatiku, Bintang. Surat Aksara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Hutan
PoetryProsa ini ditulis untuk tiap tiap yang bernyawa agar menjaga indra dengan sebaik-baiknya, dan prosa ini bercerita ttg kehidupan hutan,bagaimana cinta itu hidup, biar kamu ga penasaran, coba buka aja, barangkali hitung hitung bermanfaat