3
Craving
Villa itu terletak di semenanjung Skandinavia, dan dekat dengan laut. Seorang pria perlahan-lahan bangkit dari ranjangnya yang basah karena keringat, kemudian melangkah ke baskom untuk menyeka wajahnya, rambutnya yang panjang tidak menahan gerakannya membilas. Dalam cermin air di dalam baskom, di melihat tubuh telanjang yang penuh dengan bekas luka.
Dua peluru meninggalkan bekas cekung pada dadanya dan empat tusukan lain berada di perutnya yang berotot, sebuah peringatan atas hidupnya. Meskipun telah berlalu selama sembilan tahun, dia telah rela membunuh demi Hiashi Hyuga dan mengantarkannya pada kehancuran. Sembilan tahun telah berlalu saat dia di tembak oleh tiga pembunuh Circle yang haus darah dan lebih muda. Tapi dia berhasil selamat.
Dia memang tidak sekuat dan semuda dulu, tapi sebuah dendam yang membakar hatinya cukup untuk bahan bakar tubuhnya melancarkan rencananya. Jarinya meraba bekas luka itu dengan kekaguman. Mungkin, Sasuke harus menjaga apa yang kini dia miliki di dalam hidupnya.
Jika dia mengingat tentang Sasuke, dulu, Hiashi selalu menyisakan pekerjaan yang terberat pada Sasuke. Seharusnya pekerjaan-pekerjaan itu adalah miliknya dan Sasuke, tapi Hiashi memilah dengan hati-hati sehingga tugas terberat adalah milik Sasuke dan dia hanya menghabisi keroco yang tidak begitu penting.
Hiashi, keparat itu bahkan tidak menyuruh Sasuke untuk membunuhku.
Pemikiran itu bahkan membuat hatinya sangat sakit.
Sebentar lagi dia akan membalasnya.
Sepuluh tahun lalu, Hiashi salah saat dia mengatakan jika dirinya adalah mesin pembunuh yang tidak akan melepaskan targetnya, dulu dia tidak akan tega membunuh Hyuga Hinata dengan tangannya sendiri, tapi kali ini, Hiashi akan melihat betapa benarnya pernyataannya.
***
"Di mana Hinata?"
Sasuke melepas jaketnya dan diterima oleh Shizune, " Mistress sedang duduk di taman belakang Sir, apa perlu saya panggilkan?" Kepala pelayan itu menjawab dengan berjalan di belakang Sasuke, mereka melintasi ruang tamu.
"Tidak perlu, aku akan ke sana sendiri, kau siapkan saja makan malamnya."
"Baik sir." Lalu Shizune menghentikan langkahnya dan berjalan berlainan arah dengan Sasuke untuk menuju dapur.
Sasuke berjalan melewati lorong dan membuka pintu kasa untuk menuju ke taman belakang. Taman itu bukanlah taman dengan luas beberapa meter seperti milik perumahan di london, tapi taman itu menyerupai padang rumput karena luasnya lebih dari seribu meter persegi.
Ketika Sasuke membangun taman itu, dia selalu membayangkan tentang Hinata. Gadis itu menyukai berkuda, dan saat Hinata menjadikan tempat itu favoritnya, Sasuke harus mengatakan jika dia bangga pada dirinya sendiri.
"Mr.Sasuke, selamat sore." Sarah yang duduk di kursi rotan langsung berdiri saat melihat Sasuke muncul dari dalam rumah.
"Sore, di mana Hinata?"
"Oh, Mistress sedang ingin berkuda Sir, dia baru saja pergi ke kandang kuda." Sarah menoleh pada suatu tempat di taman, di mana Hinata berada. Sasuke melangkah ke teras dan melihat Hinata di depan bangunan yang dia jadikan kandang untuk empat kudanya, gadis itu berdiri di samping kuda terbaik miliknya dan berbicara dengan Gaara.
"Kau bisa meninggalkan tempatmu dan bantu Shizune menyiapkan makan malam," Sasuke menoleh pada Sarah. "oh, bilang pada Ayako untuk memasak hati sapi untuk Hinata."

KAMU SEDANG MEMBACA
FIND THE FIRE
Fiksi PenggemarSASUHINA FANFICTION Dendam itu membara diantara mereka, tidak pernah ada kata cinta yang terungkap meski hati mereka tersiksa.