Wendy POV
Hari ini Wendy sedang melamun untuk yang ke sekian kalinya, beberapa hari ini Chanyeol jarang dapat di hubungi, entah itu karena dia yang mulai sibuk sebagai mahasiswa tingkat akhir ataupun dia yang sedang bersenang - senang dengan temannya
"Haa" ia mendesah, sambil melihat jam tangannya ia bergumam "hari ini dia tidak menghubungi ku lagi"
"Waeyo Wen? " JooHyun bertanya
"Hmm" wendy menggeleng pelan "aku hanya ingin pulang unnie "
"Aah jangan - jangan kau merindukan Chanyeol? " JooHyun bertanya
"Tidak tahu" ia memalingkan wajahnya dari pandangan JooHyun
"Mungkin dia sedang sibuk?"
"Tapi dia tidak menghubungiku satu kali pun unnie! Bahkan walau satu pesan pun dia tidak mengabari ku sama sekali unnie! " Wendy menundukan wajahnya
"Mungkin memang dia ada tugas dari dosen Seungwan" ketika JooHyun mulai mengucap nama asli Wendy, Wendy terdiam dan JooHyun mulai mengusap pelan surai coklat Wendy
JooHyun sebenarnya tahu sedang apa Chanyeol dan mengapa ia tidak menghubungi Wendy, tapi melihat dari kondisi Wendy yang seperti ini, ia menolak untuk memberitahukan apa yang terjadi dengan Chanyeol-nya
"Ayo kita pulang, istirahatkan dirimu sendiri wen-ah"
"Araseo unnie"
-------------------------------------------Wendy terduduk di balkon kamarnya
Sudah beberapa jam ia memandang langit"Ini sudah lebih dari 2 minggu Chanyeol tidak menghubungiku" ia berbicara pada dirinya sendiri
"Chan..... Bogoshipo.... " ia menutup matanya sambil membayangkan kenangannya bersama Chanyeol
To : Channie
Chan? Aku meri-
"Ah tidak tidak" ia menghapus pesan yang akan dikirimkan untuk Chanyeol
"Tidak seharusnya aku seperti ini" ia membanting gulingnya "uuugh aku kesaaal"
"SEUNGWAAAAAANNN" Ibunya berteriak
"Ne eomma"
"Cepat turun kebawah" ibunya berteriak lagi
"Nde.... " ia melangkah menuruni anak tangga dengan tampang bosannya
"Ada titipan cokelat"
"Huh?" ia bingung, cokelat?
"Dari siapa eomma?""Dari JooHyun " Ibunya memberinya 1 kotak Coklat berukuran besar
"JooHyun Unnie?" ia menaiki anak tangga menuju kamarnya lagi
'JooHyun unnie? Mengapa ia memberiku cokelat? Tapi.. Ini cokelat kesukaan ku dan hanya Chanyeol yang biasanya membelikan ku cokelat ini' ia murung lagi
Beberapa kali Wendy mengecek ponselnya berharap sang kekasih memberinya kabar walaupun hanya pesan titik mungkin dia akan meloncat bahagia
'Cokelat ini... Apa boleh buat, aku sedang kesal, mungkin aku harus berterima kasih pada Joohyun Unnie besok' ia tersenyum kecil dan mulai memakan cokelat tersebut
'Aku bukan lah Wendy yang lemah, aku adalah Wendy yang kuat, kau tidak harus menangis karena tidak dihubungi kekasihmu, kau tidak harus membanting benda berharga hanya karena tidak dihubungi kekasihmu, aku tidak boleh menangis hanya karena Chanyeol tidak menghubungi ku, aku harus percaya apa yang akan Chanyeol katakan padaku,ya aku hanya harus percaya itu' ia bergumam sendiri, ia tidak mau menjadi wanita lemah hanya karena kekasihnya yang tidak mau menghubunginya
"Chanyeolll.... Aku.... Merindukan mu, apa aku pergi ke kampus mu ?atau kah aku harus menyusuri tempat yang kau suka?" ia mendesah melihat ke samping tempat tidurnya
Ia melihat ponselnya beberapa menit, 'aku kesal!' ia men-death glare ponsel yang layarnya berwarna hitam
Ia berpikir beberapa menit, dan memutuskan sesuatu yang akan menyakitinya esok hari
——————+++++++—————Kampus Chanyeol
Wendy tiba di kampus Chanyeol, ia melihat banyak orang yang berlalu lalang,
'Kira-kira Chanyeol ada dimana' ia bergumam sendiri sambil melihat lihat keadaan kampus sang kekasih.
Tiba tiba ia melihat teman yang biasa di ajak Chanyeol berbicara dan pergi untuk mengerjakan tugas melewatinya
"P-permisi, ah n-ne a-anyeong haseyo, choneun Wendy imnida" ia memperkenalkan namanya terlebih dahulu
"Oh kau kekasih Chanyeol benar?" ucap seseorang itu
"N-ne... "
"Kau ingin bertanya tentang Chanyeol?"
"N-ne sunbae"
"Chanyeol...... "
Wendy berlari menuju halte bus terdekat, ia mulai menangis karena tidak dapat membendung lagi air matanya,
"Itu semua bohong kan" ia menghapus air mata yang berjatuhan di pipinya , dan mengulangi kata kata sebelumnya
Wendy memukul mukul dadanya dan berharap air matanya tidak terjatuh lagi, kenapa chanyeol tega melakukan itu di belakangnya, apa dia sudah bosan dengan wendy? Apa dia tahu apa yang wendy rasakan 2 minggu ini tanpa kabar darinya? Mengapa Chanyeol seperti ini, mengapa ia melakukannya, apa Wendy sudah tidak berarti lagi? Apa Wendy bukan yang terspecial di hati Chanyeol lagi?
Bis berhenti, Wendy bergegas menaiki bus untuk segera menuju rumahnya,
Setibanya ia dirumah, ia menghubungi Chanyeol
Deringan pertama, deringan kedua, deringan ketiga tidak ada jawaban sama sekali
Wendy terus menghubungi Chanyeol tapi tak ada jawaban
To : Channie
Chan? Bisakah kau menjawab panggilan ku?
Berulang kali ia mengirimi Chanyeol pesan, tapi tidak pernah satupun pesannya di balas,
"Apa benar yang dikatakan teman mu itu Chan?" Wendy menatap langit di balkon
Drrt
Drrt
DrrtPonsel Wendy bergetar
"CHANYEOL?" ia segera mengambil ponselnya
"Aah JooHyun unnie" ia kecewa, dengan menghapus air matanya ia menjawab panggilan dari JooHyun
"Yoboseyo" ujarnya dengan lirih
"Wendy?"
"Ne unnie, ada apa? "
"Chanyeol...... "
TBC
A/n : maaf udah menghilang beberapa bulan dari ffn dan maaf ceritanya udah ga nyambung lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
What If [Wenyeol]
Cerita Pendekcerita keseharian sepasang kekasih, yang sedang berbunga - bunga. ini hanya kumpulan drabble atau ff oneshoot yang dibuat sesuai mood