Dira pov,
Terkadang hidup gak sesimple yg aku kira ,hidup gak seindah yg kukira,tapi hidup sepi itu yg kukira,aku sepi ditengah keramaian ,aku senyap ditengah kebisingan,aku diam ditengah keributan,ada apa dengan aku?ntahlah yg aku tau semenjak mereka menjauhi ku,hidup gk seberharga itu,dulu aku yg selalu dijadikan bidadari ,kini hanya menjadi seseorg yg rindu aku moment itu,rindu disaat mereka memanggil ku"my prince mama"aku kangen ma,pa ,sampe kapan kalian menjauhi aku,aku gak tau apa apa ma soal kejadian itu,aku gak ngerti apa apa soal kejadian itu ,tapi knpa kalian semua nyudutin aku,aku gak sekuat yg kalian kira ma,aku selalu mikir,aku ini knpa?knpa hidup aku gak seasik dulu,knpa semua yg aku sayang harus pergi tanpa alasan ,knpa yg aku rindu harus mennghilang tanpa sebuah pernyataan,sampe kapan kalian giniin aku ma ,ma i miss you,paa i want you say"my prince papa"Jam telah menunjukkan angka pulang sekolah 13,25
"Pulang kuy ,melamun aja dari tadi"nadia yg sambil membereskan buku bukunya itu
"Deluan aja nad,gue bisa pulang sendiri kok"jwab dira tanpaa menoleh ke arah nadia
"Lo knpaa sih kok bdmd banget dari tdi"nadia sadar akan keheningan sahabatnya itu
"Are you okay"tambah nadia
"I fine,lo pulang deluan aja,gue gapapalo,gue masih mau baca novel"sambil mengeluarkan novelnya
"Yaudh gue pulang deluan ya ,bye bye dira"nadia yg pergi meninggalkan kelas tersebut
"Awas jumpa kak aga ya"teriak diraa
"Aminnn,haha"teriak nadia dari kejauhanTiba tiba ada notif pesan masuk
Tante:dir,tante pergi dulu ya,kamu hati hati drumah ya
Dira:iya tan"Percuma gue pulang ,dirumah juga gadak siapa siapaa,disini ada ruang musik gak ya,keknya adalah carik ah"dirayg ngomong seorg diri,dan dia pergi meninggalkan ruangan kls yg sudah kosong tersebut
Dia jalan kekoridor sekolah melihat kanan kiri kanan kiri,berharap dia menemukan ruangan musik tersebut
"Nah ini dia"(batin dira,dira memasuki ruangan tersebut)
Dira emang suka musik,menurut dia musik itu menwakili semua perasaan dia,meski kadang musik gak seindah alur cerita hidupnya,dan dia perlahan mulai mengambil gitar disitu ,memainkan nya dgn nada sangat melowSementaraa itu
"Itu suara apa sih,kayak suara org main gitar,tapi dimana ya"(arga yg dari tadi penasaran akan suara itu ,mencoba mencari asal bunyi suara tersebut)tertangkap disitu sosok seorg cwek yg memainkan sebuah lagu "bukan untukku,-hanin diyah"yg buat siapa saja mendengarnya melow,lagunya emang melow banget
"Itu siapa sih ,eh bntr deh gue kayak tau itu siapa"(arga yg penasaran coba masuk keruangan tersebut mendekati dira,tanpa sepengetahuan dira)
Dan sampe lah dira dipenghujung lagu
"Ooooh,ooh pergilah cintamu bukan untukku,kembali padanya,,kurelakan kamu dengan dirinya ,dengan dirinyaa,uoooh"
"Wwihh keren ah suaranyaaa"arga menepuk tangannya dengan semangat 45
"Eh lo ngapain disini"(dira gak sadar dari tadi arga memerhatikannya)
"Gue osis,lo yg ngapain disini,bukannya pulang sekolah udh sejam yg lalu ya"ketus arga dengan lembut
"Gaush sok lembut ,jijik tau gak gue!"jawab dira dengan datar
"Haha,eh btw suara lo keren,bisa main gitar lagi ,nanti pensi lo mau gak ngisi acara"tanyak arga dengan wajah yg memohon
"Sibuk gue "dira yg mengambil tasnya dan langsung meletakkan gitarnya,dan perlahan meninggalkan ruangan tersebut
"Eee,bentar"arga yg menarik tangan dira
"Apaalagi sih,gue kan dah bilang gue sibuk"dira yg berusaha melepaskan tangannya itu
"Gue akan lepas kalo loh jwab iyaa"
"Is lepasin knpa sih,lo bisa gak sih sehari gk buat gue kesel"jwab dira dgn keselnya
"Blg iya dulu,oiya gue arga ketua osis dsini,kita blm knllan kan?"yg masih memegang tangannya dira
"Udah tau!lepasin skrg bego,atau gak gue taboklo"
"Tabok aja kalau bisa"lece arga
"Ihhhhh iyaa gue mau"jwab dira dgn nada naik satu oktaf
"Nah gtu,oke gue tunggul lo bsk pulang sekolah"sambil melepaskan genggamannya tersebut
Tanpa mendengarkan perkataaan arga dira langsung meninggalkan ruangan tersebut
"Dasar cutek ,gue sumpahin jomblo lo"teriak arga
"Hmm"(batin arga yg wajahnya senyum senyum sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
kesendirian
Teen FictionSendiri?sebuah keheningan yg memecahkan hati,dan sebuah kesenyapan yg tidak berarti