Bagian 1: Pindah Kuliah Ke Tokyo

262 17 1
                                    

"Mah plis.. Jae gamau pindah kuliah, terus kalo Jae pindah band sama temen temen Jae di Korea gimana?"

Ocehan anak laki laki berambut mirip anak ayam warna warni itu di depan Ibunya yang sedang sibuk memasukan baju bajunya ke dalam koper berukuran besar.

"Jae kamu denger mamah yah, terakhir kali kamu bilang kamu pengen serius kuliah ilmu politik. Tapi pas udah masuk di universitas favorit, kamu malah sibuk ngeband ga jelas gini, mama gamau ga setuju!"

"Mah maaf jae ga akan kaya gitu lagi but please!! .."

"Ga, kamu harus tetep pergi keputusan mamah udah final"

Sudah beberapa hari sejak laporan kepindahan Jae dari Dongguk university di urus. Jae bahkan tidak di beri kesempatan untuk menjelaskan prihal ketidak hadirannya sewaktu ujian semester yang membuat nilainya merah. Acara pertengahan tahun bersama bandnya Day6 tidak bisa dia lewatkan begitu saja karna festival tahunan adalah festival paling bergengsi di Korea yang bisa menaikan famour bandnya.

"Lo kenapa si Hyung, kok muka lo di lipet gitu?" tanya si Brian yang sekarang sedang duduk di tepi sungai bersama Jae yang tengah meratapi nasibnya.

"Mamah gue nyuruh gue pindah kuliah ke Tokyo, Jepang"

Kata kata si Jae membuat Brian terbatuk batuk karna Soda yang belum lancar turun di tenggorokannya.

"Gua gatau mesti gimana, Mamah gue serius soal ini. Lo tau surat kepindahan gue udah di urus dan kalo mamah gue udah ngambil keputusan ga ada yang bisa ngerubahnya!" ungkap Jae.

"Kita bisa cari jalan keluarnya Hyung ok. Lo ga bisa ninggalin Day6 gitu aja, band kita lagi terkenal terkenalnya"

"Ya gue juga tau, makanya gue lagi bingung apa iya gue mesti bakar pasport supaya ga bisa pergi keluar negri"

Kata kata Jae membuat Brian bergidik heran. Ide konyol macam apa yang di pikirkan teman seperbandannya itu.

🐤🐥🐣

"Jae.. Park Jaehyung.."

Suara dari luar pintu kamarnya membuat Jae mengerjapkan mata. Jae sadar hari itu sudah tanggalnya ia berangkat ke Jepang untuk melanjutkan pendidikan.

"Mah Jae kayanya sakit deh, Jae gabisa naik pesawat"

Alasannya sesaat setelah membuka pintu kamar.

"Really?"

Wanita empat puluh tahunan itu segera menempelkan tangannya ke dahi Jae. Namun ia merasa putranya baik baik saja.

"I can't.."

Baru saja Jae ingin bicara, Wanita itu telah berjalan ke arah lemari penyimpanan obat di kamarnya yang membuat Jae terheran. Ia tidak menyangka Ibunya benar benar serius kali itu.

Wanita itu membawa termometer dan segera menghampiri Jae yang mematung dengan rambut yang masih berantakan.

"

Open your mouth"

"No i'm sure mam.."

"Sekarang Mamah jadi tau kalo kamu cuma bohongkan?" tanya sang Mamah dengan wajah mengintimidasi.

"Oke, Jae bohong. Tapi semua itu karna Jae emang ga bisa pergi mah"

"Kamu harus tetep pergi honey"

Tokyo in love (After we meet) Day6xtwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang