Say good bye, Princess!

19 2 0
                                    

Malam ini adalah malam yang akan membekas di setiap ingatan liana. Ia sadar waktunya sedikit, tapi bukankah Tuhan menyukai orang yang tak putus asa? Maka saat ini ia ingin berjuang! 

Liana memarkirkan mobilnya di pinggir pantai, udara laut berhembus menerpa kulitnya.

Tinn, tinn

Bunyi klakson mobil menyadarkannya bahwa ia tak sendiri disini, namun ia tak peduli.

"eunghh, liana??"
"nandra?? Ngapain disini?" liana tersentak saat mengetahui siapa yang menyapanya itu.

"tadi cuma lewat, tapi nggak sengaja ngeliat mobil lo disana. Makanya gue samperin." nandra berbohong.

"hehe, gue cuma nyari angin doang. Bosan dirumah terus, tau kan jahilnya kak edward, apalagi dirumah ada yuno." liana berbicara seraya menatap hamparan laut dihadapannya.

"li, gue mau ngomong sesuatu.. " nandra menatap liana dari samping, bagi nandra liana adalah wanita tercantik dan tertangguh yang pernah ia temui.

"Lo ingat kejadian 2 tahun lalu??" nandra memperhatikan wajah liana, namun raut kebingungan tergambar jelas diwajah gadis cantik itu.

"waktu lo tiba tiba nangis dikamar gue, dan ngomong kalau lo bakal pindah" nandra menundukkan wajahnya, ia tahu ia salah selama ini.

"surat yang harusnya gue kasih ke kak chan,gue sobek." liana membalikkan badannya dan menatap nandra.

"surat itu nggak nyampe ke kak chan?" liana menyimpulkan, nandra mengangguk pelan.

"Gue takut, kalau gue kasih ke kak chan... Gak bakal ada lagi yang sayang ke gue, lo tau? Sejak kecil, gue udah dianggap bayangan lo doang. Selalu lo yang diutamain, pinter, cantik, ramah, baik, most wanted,sempurna." nandra menatap liana.

"Bahkan orang yang gue suka, malah suka ama lo. Kevin, sampai sekarang bahkan dia masih suka ama lo, ahh nggak... Bukan suka lagi, tapi dia cinta ama lo." nandra tersenyum sinis,

"Cuma kak chan yang selalu ngutamain gue, ngejadiin gue prioritasnya. Gue gak bakal biarin lo ngambil kak chan juga li,"

Liana mencoba meraih tangan nandra, namun nandra dengan kasar menghempas tangan liana.

"ndra, gue nggak bermaksud ngerebut kak chan. Gue juga gak pernah ngerebut kevin dari lo, gue gak sesempurna yang lo bayangin... " liana menangis, nandra merasa muak.

"Gadis manja,cengeng,perebut! Gue udah lama pengen ngungkapin semua, semenjak lo nggak ada gue tenang, semua yang waktu itu milik lo, sekarang milik gue."

"LO GAK NGERTI GIMANA GUE BERJUANG NDRA!" liana berteriak marah, cukup. Cukup ia menangis sekarang, takkan berguna.

"Gue tau,cinta kak chan itu cuma buat lo,gue tau. Kalau gue sesempurna yang lo bilang, nggak mungkin kak chan nolak gue. Bahkan kak chan nentang hubungan darah kalian, dari dulu ampe sekarang. Kak chan nggak bakal berpaling ke gue ndra, Lo segalanya buat dia" liana merasa kerongkongannya sakit,

Kalimat terakhir tadi benar2 membuat liana putus asa, kesadaran menghantamnya.

Bagaimana bisa ia lupa? Chandra pernah berkata bahwa chandra adalah orang pertama yang akan membunuh liana jika liana menyakiti nandra, sadarkan liana sekarang.

"princess... " liana mendongak, di belakang nandra ada edward yang tersenyum menenangkan, liana tersenyum.

"ndra, gue minta maaf kalau gue ngerebut semua perhatian yang lo maksud. Jujur, gue gak pernah niat buat ngelakuin itu, ngebayangin aja gak pernah." liana menyentuh tangan nandra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang