PROLOG

848 93 3
                                    


Prolog- The Beginning

Tahun 2008

Dalam sebuah ruang kerja, terlihat seorang anak kecil berusia 6 tahun mendekati eommanya yang terlihat stress di meja kerjanya.

"Eomma..." panggil anak itu lirih, hanya dengan melihat kondisi eommanya ia tahu bahwa ada sesuatu yang telah terjadi.

"Hmmmm.... ada apa sayang, kemarilah" balas sang Eomma

"Eomma, aku ingin mengatakan sesuatu, tadi...." ucapan anak itu terhenti, ada sedikit ragu terselip

"Ya.... Apa yang mau kau sampaikan nak?" tanya sang Eomma mulai penasaran, ia meraih anaknya itu dan memangku anaknya sambil membelai lembut rambut sang anak.

"Hmmm... tadi... tadi ada seorang Ajusshi di depan rumah kita, kata Ajusshi itu, aku harus mengatakan ini pada eomma, tapi aku tidak mengerti apa maksud ajusshi itu?" ucap anak kecil itu ragu

Mendengar perkataan anaknya, Sang Eomma nampak terkejut, ia bisa merasakan detak jantungnya yang berdebar semakin cepat, perasaan khawatir mulai menyelimuti pikirannya saat ini.

"Apa yang ajusshi itu katakan padamu?" Tanya sang eomma

"Eomma, Ajusshi bilang Eomma harus berhenti sekarang. Kalau Eomma tidak berhenti, Eomma tidak akan bisa lagi mengantarku ke sekolah, jalan-jalan denganku, mengantarkan aku les piano" ucap anak kecil itu dengan ragu

"Tapi, memangnya kenapa eomma tidak bisa mengantarku lagi, apa eomma akan pergi? tanya sang anak takut, sungguh ia takut jika ia telah menyusahkan eommanya atau mungkin ia melakukan kesalahan yang membuat sang eomma pergi dan meninggalkannya.

Sang Eomma itu sangat kaget mendengar ucapan anaknya, ia pun kemudian memeluk anaknya dan tanpa ia sadari ia mulai meneteskan air mata

"Eomma, kenapa Eomma menangis?" Tanya anak kecil itu yang sekarang terlihat cemas melihat Eommanya menangis

"Maafkan Eomma, Eomma berjanji akan selalu bersamamu, eomma akan terus ada di sampingmu" ucap sang eomma yang semakin mengeratkan pelukannya

"Eomma...." Balas anak kecil itu cemas

"Maafkan Eomma sayang, Eomma tidak mungkin berhenti, maafkan Eomma" ucap sang Eomma itu lirih

Esok harinya

Terlihat Sang Eomma dan anak kecil itu sekarang sedang mengendarai mobil. Pagi hari itu, cuaca terlihat begitu cerah.

"Eomma, apakah Eomma akan mengantarku les piano hari ini?" Tanya anak kecil itu senang

"Mulai hari ini, kau akan terus bersama dengan Eomma, Eomma akan mengantarkanmu ke sekolah, menemanimu jalan-jalan, Eomma akan mendengarkanmu dan bermain piano bersama. Tapi hari ini saja, kau harus terus bersama Eomma, araso?" jelas sang Eomma itu panjang lebar

Mendengar penjelasan Eommanya anak kecil itu justru terlihat gelisah

"Apa, Eomma akan berhenti?" Tanya anak kecil itu ragu karena sebenarnya ia juga tidak tahu eommanya harus berhenti untuk hal apa

Sang Eomma hanya memandangi anaknya dengan tatapannya, seakan ada beban berat yang ia tanggung bersamanya.

"Maafkan Eomma sayang" batin Ajumma

Tiba-tiba....

"Eommmmaaaaaa" teriak anak kecil itu

Menyadari teriakan anaknya, sang eomma itu pun mengalihkan padangannya ke depan, tanpa ia bisa hindari sebuah truk menghantam mobil mereka.

Cuaca cerah pagi hari itu, kini berganti dengan kekalutan. Suara sirine terdengar menggema. Jalan pagi hari itu kini dimulai dengan kemacetan, Nampak ambulans mulai berdatangan. Pagi hari yang cerah itu kini berubah menjadi gerimis yang kelam.

TBC

Note: ditunggu apresiasinya dengan vote dan commentnya. Selamat membaca.

Salam cinta

-ensi2L-

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang