2 bulan kemudian
Yunho kini tinggal bersama dengan Jaejoong. Mereka menghabiskan waktu mereka bersama menebus tahun-tahun yang terlewatkan. Jaejoong mulai menyentuh pianonya sekali lagi. Mereka menciptakan kembali mimpi mereka.
"Arggghhhh, bagaimana mungkin kau bisa memainkan piano itu lebih bagus dariku sekarang, kau bahkan tidak menyentuhnya selama belasan tahun, kenapa jari-jarimu tidak kaku sih" keluh Yunho kesal sambil tersenyum
Jaejoong memang memiliki bakat dari orang tuanya, walau kini ia tidak bisa melihat tapi itu tidak membatasinya untuk menunjukkan keahliannya bermain piano.
"Kau kan yang bilang padaku, aku akan menjadi pianist yang hebat. Jadi mulai sekarang, kau harus menemaniku mengejar mimpi itu lagi. Dan kau boleh menjadi penyanyi utamanya, bukan, kau akan menjadi satu-satunya penyanyi yang kuperbolehkan tampil bersamaku kelak" ucap Jaejoong bangga
Yunho tersenyum kecil mendengarnya namun kemudian raut wajahnya berubah sedih.
Di rumah sakit
"Maaf, tapi pengobatan yang kita lakukan sepetinya belum menunjukkan hasil yang kita harapkan" jelas seorang dokter
"Tumornya berkembang dengan sangat cepat, aku rasa kita harus melakukan operasi secepatnya. Kami khawatir, tumor itu akan mulai mengganggu syaraf motorik yang akan membuat anda kesulitan bergerak" lanjut dokter itu
"Araso.. kapan kita bisa melakukan operasi itu?" tanya Yunho
"Saya akan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan team kami, tapi, jika operasi ini gagal ada kemungkinan anda akan kehilangan penglihatan anda dan mengalami kelumpuhan" terang dokter itu
"Aku mengerti, aku akan menunggu kabar selanjutnya dari anda" jawab Yunho
Yunho keluar dari ruang dokter.
"Hyung, Yunho hyung"panggil Changmin
"Ahhhh, Changmin. Apa yang kau lakukan?" tanya Yunho
"Bagaimana pemeriksaannya? Apa yang dokter katakan?" tanya Changmin
"Dokter akan merencanakan operasi untukku" sahut Yunho
"Operasi? Kapan?" tanya Changmin khawatir
"Aku akan memberitahumu jika aku sudah mendapatkan jadwalnya" sahut Yunho
Changmin terdiam, raut mukanya nampak cemas.
"Aku lapar, kau tidak mau memasakkanku makanan?" tanya Yunho antusias. Ia tidak ingin melihat Changmin khawatir jadi ia bersikap seolah tidak ada apa-apa. Changmin paham dengan sikap Yunho itu.
"Baiklah, aku akan memasakkan makanan yang banyak untukmu. Ayo..." ucap Changmin sambil menggandeng tangan Yunho
"Arghhhh, ini benar-benar memalukan" ucap Yunho yang malu karena menjadi pusat perhatian, orang-orang di rumah sakit memperhatikan mereka yang bergandengan tangan dengan mesra
"Kenapa? Hyung malu? Hyung bahkan tidak malu ketika hyung bilang 'sarange' padaku waktu itu?' ucap Changmin yang kini malah merangkul Yunho dengan mesra.
Yunho pun tersenyum melihat kelakukan dongsaengnya itu.
Di CB cafe
Nampak Jaejoong sedang duduk di salah satu meja sambil menikami secangkir kopi. Ia menjadi pusat perhatian yeoja-yeoja yang ada di sana.
"Apa kau hanya akan duduk saja disitu? Kau tidak tahu, yeoja-yeoja itu memperhatikanmu?" ucap Geun Suk cemburu
"Karena aku tampan kan hyung?" sahut Jaejoong sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Fanfiction-No Summary- Remake dari ff saya sendiri dengan judul "Memories between you and me" yang sudah dipublish pada blog saya dengan sedikit penyesuaian. Yunjae another stories. Selamat membaca Salam cinta -ensi2L-