Black Tone

1.8K 262 10
                                    

.

.

.

.

.

Dia adalah magnet kaumnya, para yeoja memujanya sementara para namja mengagumi karisma yang dimilikinya. Bukankah sangat wajar bila dirinya terpilih menjadi memimpin klannya? Lihat saja bagaimana semua pasang mata menatap ke arahnya ketika dirinya melangkahkan kaki jenjangnya menusuri lorong yang penuh sesak namun terasa sunyi berpenerangan ratusan obor yang akan membawanya ke aula pesta. Mata tajam berwarna coklat bening yang cerah itu menatap seseorang yang bersandar pada salah satu pilar, tidak terusik oleh kedatangannya yang biasanya mampu menarik semua perhatian.

"Dia di sini?" tanyanya pada namja jangkung yang berjalan di sebelahnya. Mata setajam musang itu menatap namja yang masih bersandar pada pilar, namja yang membiarkan beberapa yeoja menggelayutinya, membuat biji mata setajam musang yang semula berwarna coklat cerah itu memerah perlahan-lahan,"Park Yoochun di sini?"

"Semua bangsawan vampire diundang ke acara ini, Hyung." Jawab namja jangkung itu dengan suara tenang, mengabaikan aura mengintimidasi yang kakaknya keluarkan.

"Yo! Jung Yunho! Kau bisa membunuh banyak vampire muda bila aura mengerikan itu terus menguar dari dalam tubuhmu, Bung!" teriak namja yang menyandarkan tubuhnya pada sebuah pilar besar yag terbuat dari batu marmer abu-abu pucat, senyum meremehkan tersungging pada wajah tampannya, membuat pipinya yang agak gempal itu terlihat semakin chuby.

"Abaikan dia, Hyung!" namja jangkung itu mengingatkan.

"Changmin... apa dia juga datang?"

"Hero Jaejoong? Entahlah Hyung. Aku tidak tahu."

"Akan ku habisi bila keluarga Kim berada di dalam pesta itu!"

.

.

Aula itu berbentuk setengah lingkaran dengan pilar-pilar besar sebagai penyangganya. Begitu pintu besar itu terbuka, suasana hiruk-pikuk dan percakapan segera menyambut telinga tajam Yunho dan Changmin yang kini berjalan dipinggir pembatas. Ruangan itu menyerupai sebuah lubang besar dimana pintunya terletak di atas, ada dua buah tangga yang mengarah ke arah bawah yang mana digunakan para tamu undangan untuk melakukan kegiatan mereka. Sekedar duduk-duduk malas, memakan makanan dan minuman yang khusus untuk klan mereka ataupun sekedar melakukan pembicaraan bisnis membosankan tentang bagaimana mengembangkan keturunan mereka yang semakin berkurang tiap tahunnya.

"Lebih penuh daripada pesta sebelumnya." Gumam Yunho saat berjalan menuruni tangga menuju ke bawah.

"Karena kali ini semuanya datang Hyung." Changmin mengangguk ketika seorang namja berambut pirang dengan mata biru cerahnya menyapanya menggunakan bahasa asing.

Mata Yunho yang sudah berwarna merah itu memicing tajam melihat sosok yang dengan angkuhnya duduk di atas sofa panjang berwarna maroon, hanya sosok itu yang duduk di atas sofa panjang itu ditemeni oleh seekor ular piton besar nan panjang yang melata di sekitar tubuhnya.

"Tahan dirimu, Hyung!" Changmin mengingatkan ketika kakaknya sudah menggeram marah. Hero Jaejoong yang berasal dari keluarga Kim itu adalah vampire yang paling kakaknya benci. Dibenci karena feromon yang menguar dari sosok vampire itu membuat seorang Jung Yunho kalang kabut. Kalang kabut karena pada pertemuan mereka di pesta yang lalu, lima tahun yang lalu Yunho nyaris jatuh ke dalam pelukan vampire berkulit pucat yang berkilauan bak berlian bila terpapar sinar mata hari itu.

"Mereka yang paling dinanti-nanti bukan?" Yoochun menepuk bahu Yunho pelan sebelum berjalan menuju sosok yang duduk di atas sebuah kursi yang berada di samping kanan Jaejoong. Vampire berambut merah yang sedang memangku sebuah tengkorak yang dulunya adalah kepala seseorang yang sangat berharga untuknya. Vampire berambut merah itu memperlakukan tengkoraknya serupa bola kristal yang biasanya digunakan oleh para penyihir, mengusap-usapnya perlahan dengan tatapan mata hampa.

YunJae One Shoot Fantasy RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang