"Ya Sehun-a!"
Teriak yeoja cantik yang memanggil ohsehun yang sedang menikmati kopi bersama dengan suho dan jisoo.Semua mata tertuju pada Sehun.
"Ya ohsehun.. kau bilang single 2 tahun. Lalu itu siapa?"
Tanya suho meminta penjelasan."Oh itu.. dia temanku. Tenang saja. Sebentar ya kutemui dia dulu."
Ucap sehun yang meninggalkan jisoo dan suho berdua.Sehun berjalan kearah yeoja cantik yang memiliki ramput panjang coklat dan raut wajah yang ceria.
"Ya sehun-a, lama tak bertemu. Kau sekarang tinggi ya. Bagaimana kabarmu? Gimana keadaan vivi? Apa dia tak rindu padaku?"
Cerocos yeoja itu saat sehun tepat dihadapannya."Andwe. Kau menanyaiku seperti waratawan saja. Kau bersama siapa?"
Tanya sehun."Jawab dulu pertanyaanku oh sehun."
Tolak yeoja itu."Iya lama tak berjumpa denganmu.iya aku memang tinggi.aku baik.keadaan vivi juga baik. Kau bilang vivi rindu padamu. Hey. Yang semestinya itu vivi akan selalu baik jika kau tak menemuinya. Faham.?"
Ucap sehun."Aish! Kau jahat sekali. Sifat dinginmu itu perlu kau kurangi oh sehun. Mana ada yeoja lain yg akan mencintaimu? Eoh?"
Yeoja itu meledek."Sudahlah. Oh ya kamu menunggu temanmu.? Masih laama? Jika tidak ikut bergabung dengan kelompok kita sepertinya seru."
Ucap sehun meminta."Hey! Dengarkan baik-baik ya ohsehun, aku. Kim Se-jeong wanita tercantik di Seoul tak akan pernah minat dengan komunitas konyolmu."
Tolak wanita yg bernama sejeong itu."Haha. Ku harap kau jangan sombong dulu. Kau masih sama dengan dulu. Wanita galak yang menjomblo.!"
Ledek sehun tak mau kalah."Ah.. sudahlah. Aku tak mau ambil pusing. Intinya senang bertemu kembali denganmu Appanya Vivi..
Wlee.. aku pergi dulu."
Ucap sejeong sambil menjulurkan lidah dan membiarkan sehun mematung."Dasar wanita aneh,"
Desis sehun.***
"Ya sehun-a? Bagaimana dengan temanmu tadi? Rupanya kau sangat cocok dengan dia."
Ucap suho."Iya lucu sekali interaksimu dengannya. Mengapa ia langsung pergi?"
Tanya jisoo."Ah lupakan. Dia hanya temanku. Tak lebih. Dan aku bahkan mengagap dia sebagai adik konyolku."
Jawab sehun.Lalu mereka membisu masing-masing pada ponsel mereka sendiri.
Tv di kaffe tersebut terdengar cukup kencang. Dan saat itu berita di salah satu stasiun tv menyiarkan prakiraan cuaca disekitar seoul.
Dan jalanan gangnam akan hujan lebat.Selepas acara tv tersebut telah usai.
Memang benar hujanpun akhirnya turun.Jisoo mulai panik dengan sendiri.
Ia segera merogoh tas kuliahnya dan segera mungkin menemukan powerbank untuk mencharger hpnya yang sebentar lagi akan mati."Ya. Jisoo ya..ada apa?"
Ucap sehun dan suho panik dan tak sengaja bersamaan."Ah.. andwe yo. Jinjja., mati sudah."
Jawab jisoo lemas dan lesu seketika. Hpnya mati."Wae..wae.. siapa yg mati? Apa? Kapan? Kenapa bisa?"
Suho panik sendiri."Aniya. Bukan siapa-siapa hanya saja. Hpku mati dan lupa bawa powerbank apa kau memilikinya suho-sshi?"
Ucap jisoo meminta.Belum sempat suho menjawab.
Sehun langsung merebut ponsel jisoo dan memberikan kepada pelayan kaffe untuk dicharger."Ya! Sehun-a, kembalikan ponselku.!
Jisoo meminta.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGLE
Random"Dasar jomblo"(Sehun) "Lo juga! (Jisoo) "udah deh! Kita itu bukan jomblo, kita itu SINGLE(Suho) "Bukan karena faktor tidak laku, tapi bagimana kita mencari pasangan yg pas sesuai hati kita" (Sehun,Jisoo,Suho)