Ngidam

4.2K 371 48
                                    

Maaf update cepat karena menuju uts barangkali nanti ga keburu. mumpung minggu ini free hehe. maaf kalau ceritanya membosankan dan saya tidak berkembang karena yang sempurna hanyalah milik Allah semata. maaf juga dengan typo

vote dan comment jangan lupa! karena dengan begitu anda memapresiasi karya saya begitu juga dengan karya author yang lain. 

happy reading ^^

.

.

.

"Hunniee.... Sekarang saja! Ayo cepat!"

"Masih terlalu pagi, Bear. Jam 10 nanti kita ke sana, ya?"

"Kau tidak tahu... Sekarang pasti sudah buka."

"Jong-"

"Sehuuuuun~"

Beruangnya merengek berhasil membuat Sehun menghela napasnya panjang. Jonginnya keras kepala sekali.

Kau penasaran apa yang terjadi sekarang?

Jongin dan Sehun baru tidur sekitar jam 3 pagi dikarenakan nafsu Sehun yang membuncah bahkan hampir meledak. Ingat! Hampir meledak. Sehun dan Jongin hanya make out biasa tidak sampai making love. Dalam hati, Sehun memuji dirinya yang dapat menahan diri meski desahan Jongin juga tubuh montoknya memang menggoda.

Biasanya sehabis meladeni Sehun, Jongin pasti akan kelelahan apalagi di saat hamil begini. Jam tidurnya tidak menentu bisa-bisa Jongin tidur sampai lebih dari 7 jam tetapi sekarang jam digital di nakasnya masih menunjukan setengah 5 pagi dan Jongin sudah menggerakan tangan Sehun dengan brutal. Mau tidak mau Sehun harus membuka matanya dan langsung disambut rengekan manja Jongin.

Awalnya Sehun belum sadar sepenuhnya akan rengekan Jongin. Ia belum benar-benar menangkap apa yang Jongin ucapkan. Tapi akibat keanarkisan seorang Oh Jongin, Sehun bisa menyadari apa yang istrinya mau.

"Yasudah aku berangkat sendiri saja!" rajuk Jongin yang tidak mendapat respon sama sekali.

Pernyataan Jongin membuyarkan lamunan Sehun. Pria pucat bermarga Oh itu dengan gerakan secepat kilat langsung mengangkat tubuhnya menjauhi empuknya kasur untuk menarik pergelangan tangan seseorang yang sedang menyambar mantel hitam miliknya dengan tangan kirinya yang sudah siap memutar kenop pintu.

"Ish... Lepas!"

"Ini terlalu pagi untuk toko buku buka, Jongin," peringat Sehun untuk kesekian kalinya.

Ya, jadi inti keributan sepagi buta ini adalah Jongin yang ngotot ingin ke toko buku.

Coba katakan pada Sehun, adakah toko buku yang buka di jam setengah 5 pagi?

"Aku tidak percaya sebelum aku membuktikannya! Lepas, Hun!"

"No!"

"Iihhhh," gerakan lembut yang dianggap berontak bagi Jongin tidak berpengaruh apapun pada cengkraman di pergelangan tangannya.

"Tunggu jam 10 nanti aku temani," tegas Sehun sekali lagi. Sungguh Sehun kini kehabisan akal untuk membujuk beruangnya ini.

"Tidak mau, aku maunya sekarang!"

Dengusan kasar diikuti decakan berasal dari Sehun terdengar jelas memasuki gendang telinga Jongin. Mata Jongin menunjukan segalanya, Sehun segera menarik tubuh gempal nan montok Jongin ke dalam pelukannya.

"Hun-"

"Maaf maaf," Sehun kalap. Tangan besarnya mengelus punggung serta rambut belakang Jongin bergantian.

Haowen, Daddy, And Mommy! [Hunkai] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang