Sang rembulan tampak bersinar di temani taburan bintang yang menghampar dilangit malam yang gelap. Suara jangkrik dan burung hantu saling bersahutan seakan memecah kesunyian di malam itu.
Di sebuah masjid, tampak seorang pemuda tengah duduk termenung. Tangannya dengan luwes menggoreskan tinta diatas kertas putih di depannya. Cahaya lilin diatas meja kecil menjadi satu-satunya penerangan di tempat suci itu.
Sinar dari lilin di depannya tampak memantul di mata hitam pemuda berkoko putih itu. Sesekali angin malam yang menerobos masuk memainkan surai hitam sang pemuda. Namun hal itu tak pelak mengganggu kegiatannya yang tengah serius membaca lalu kembali menggoreskan tinta ke atas kertas putih di depannya.
Hanya keheningan yang menemani pemuda tampan bernama lengkap Uchiha Sasuke itu.
****"*"****
Gadis itu menyembunyikan diri dibalik tembok rumah penduduk. Raut takut dan khawatir tampak menghiasi wajah ayu nya.
Dia baru saja pulang kuliah, dan jalan satu-satunya yang dapat membuat gadis bermata hijau itu sampai ke rumah kini tengah ada aksi unjuk rasa.
Sakura tidak pernah ingin terjebak didalam situasi seperti ini. Merasa ketakutan.
Hey, siapa yang tidak takut saat ada unjuk rasa berlangsung di depanmu? Orang-orang itu saling berteriak, memaki dan melempar apapun yang dapat di jangkau tangan mereka.
Sakura menghela nafas dan mendongak keatas langit yang dihiasi kerlap-kerlip cahaya bintang. Kelopaknya menutup, menyembunyikan sepasang emerald yang menghanyutkan.
'Ya Allah, tolonglah hambamu ini. Karna sesungguhnya hanya pada-Mu lah kami memohon pertolongan' Doa nya dalam hati. Sakura yakin, pertolongan Allah itu akan selalu ada.
Dan benar saja, saat membuka mata ia mendapati sebuah masjid yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Sakura pun mengucap syukur, dan dengan hati yang lega ia melangkahkan kakinya menuju 'rumah' Tuhan nya itu.
*****"*"*****
'Ceklek'
Seketika tangan Sasuke berhenti mencatat, kala suara pintu masjid yang terbuka dan kembali menutup tertangkap indra pendengarnya.
Pemuda berpeci putih itu membuka matanya yang tadi terpejam dan menoleh ke pintu masuk, netra hitamnya kini mendapati seorang gadis tengah berdiri menumpukkan tangan di atas lutut dengan napas terengah.
Alisnya menukik. Rasa tidak suka tampak memancar dari sepasang netra hitam Sasuke.
"Kau."Gadis berpakaian syar'i itu berjengit, terkejut ternyata ada orang lain di dalam masjid. Terlebih, itu adalah seorang pria.
"Kenapa kau berada disini?" Sasuke kembali bertanya. "Tidak sepatutnya kau berada disini sekarang. Jika orang lain melihatku berduaan denganmu, sudah pasti mereka akan mengusirku dari masjid ini dan seterusnya aku tidak bisa melanjutkan pelajaranku disini."
Sakura menunduk dan menghela nafas. Mungkin pemuda itu takut akan adanya fitnah, apalagi mereka hanya berdua. Tapi mau bagaimana lagi.
"Diluar sedang ada keributan. Akan berbahaya jika aku keluar sekarang."Hening beberapa saat.
"Kalau begitu,..." Suara Sasuke kembali terdengar. Pemuda tampan itu pun memutar kepalanya kedepan, kembali menekuni kegiatannya yang sempat tertunda. ".... hanya menunggu sampai keributan itu mereda." Putus Sasuke pada akhirnya.
Sakura mendongak dan menatap punggung pemuda itu.
"Terima kasih." Ucap Sakura tulus. Raut lega tercetak di wajah ayu nya, setidaknya ia tidak harus menerobos orang-orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot SasuSaku FF [Islami-Content] ✔
FanfictionKumpulan Oneshoot SasuSaku bertema Islami ______________________________________ Naruto belong to Masashi Kishimoto Story by AidaSenju a SasuSaku Fanfiction