Jodoh Yang Tertunda

3.2K 308 12
                                    

"Jadi gak bisa jemput umi?"

'Maaf ummi, aku lagi sibuk. Naik taksi atau ojek aja ya?'

"Yasudahlah, ummi naik angkutan umum aja."

'Ummi marah?'

"Nggak. Ummi tau kamu sibuk."

'Kok nada bicara ummi kayak gitu sih.'

"Kenapa?"

'Aku nggak suka.'

"Umi tau kamu sibuk ~~~ Gimana?"

'Ummi!'

Wanita paruh baya itu pun terkekeh geli. Menggoda anaknya memang menyenangkan.

"Ummi gak marah. Ummi tau kamu lagi banyak kerjaan. Gak apa-apa kok kamu gak bisa jemput ummi. Ummi bisa naek taksi atau ojek seperti yang kamu bilang." Tuturnya menenangkan sang anak di sebrang telepon.

'Bener? Atau aku bisa jemput ummi dulu sebelum rapat nya di mulai.'

Wanita beriris onyx itu menggeleng.
"Gak usah. Jarak kantor kesini kan jauh, nanti kamu bisa telat. Kamu juga jangan terlalu cape, ummi takut kamu sakit. Yaudah ya ummi tutup dulu. Assalamu'alaikum."

'Wa'alaikum salam. Ummi hati-hati ya.'

"Iya." -pip. Sambungan pun terputus.

Wanita berjilbab biru itu kembali menghela nafas dan memasukkan handphone nya kedalam tas selempang yang tersampsaja i bahu kanannya.

******"*"******

Di sebuah ruangan, helaan nafas juga terdengar dari sosok pemuda bersurai raven setelah menutup sambungan telepon dengan sang sang ibu beberapa saat yang lalu.

"Kenapa, Sas?"

"Ummi minta dijemput, tapi gue gak bisa. Lu tau sendiri bentar lagi kita rapat."

Pemuda berambut pirang yang tadi bertanya menganggukkan kepala.
"Terus ummi marah?"

"Nggak sih. Tapi tetep aja gue khawatir. Ummi itu perempuan, gak baik bepegian sendiri tanpa makhram nya." tukas Sasuke khawatir.

Tentu saja Sasuke khawatir, karna sesungguhnya wanita adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah) setan akan mengikutinya (menghiasainya agar menjadi fitnah bagi laki-laki), dan keadaanya yang paling dekat dengan Rabbnya (Allah Ta’ala) adalah ketika dia berada di dalam rumahnya.

"Makanya, lu cepetan nikah. Jadi nanti umi gak perlu bepergian sendirian lagi."

Sasuke mendengus mendengar perkataan sahabat nya itu. Sejak ayahnya meninggal, Sasuke memang selalu menemani ibunya jika keluar rumah.

"Lu nyuruh gue nikah. Emang lu sendiri udah nikah?"

"Seenggaknya gue punya yayang Hinata." Naruto berkata dengan wajah berbinar.

Sasuke mencibir.
"Baru pacaran aja belagu."

"Ciyeee jones sirik ciyeeee." Goda Naruto disertai cengiran rubahnya.

"Kenapa gue harus sirik sama orang pacaran? Meskipun jones, seenggaknya gue jomblo yang terhormat." Ucap Sasuke kalem. Maaf saja, dia nggak ngenes tuh.

Oneshoot SasuSaku FF [Islami-Content] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang