6. Menikmati Hari ini

91 34 9
                                    

Pastikan Kita Menikmati Hari Ini, Jam Ini, Menit Ini Dan Detik Ini Karena Besok Sudah Berubah Menjadi Kenangan.

~Disha~

•••••••

Hari-hari berlalu dengan cepat. Tak ada yang istimewa bagi Disha, seminggu ini terlihat biasa saja. Bangun pagi, sekolah, makan, tidur dan selalu seperti itu.

Tapi pagi ini berbeda. Mengapa dikatakan berbeda? Karna jendela kamar nya tak seperti biasanya. Disana sudah tertempel rapih foto yang sama yang pernah ia temukan dari Minggu kemarin dan dari beberapa bulan yang lalu.

Helaan napas kasar terdengar keluar dari mulutnya. Bergegas menyibak selimut dan berjalan sempoyongan menuju jendela. Ditarik nya foto tersebut, kemudian ia masuk kan kedalam kardus sepatu yang ia jadikan sebagai wadah foto-foto tersebut. Terlihat disana sekitar 9 foto dengan gambar yang sama.

"Gila! Yang nempelin kaya gini niat banget sumpah. Udah pake nya double tip lagi. RIP kaca gue." Disha cemberut kesal. Noda double tip yang membekas di kaca jendelanya membuat jendelanya kotor, dan yang pasti akan sulit dibersihkan.

Gadis itu memilih untuk membasuh mukanya dan mengganti pakaian rumahan. Kakinya dipaksa diseret untuk menuju meja makan. Sebenarnya ia masih sangat mengantuk, tapi perutnya lapar minta diisi.
Bagaimana tidak mengantuk, dirinya saja tidur dari jam 3 pagi dan bangun jam 7 tadi. Semalaman ia sedang kebut malam menyelesaikan serial drama korea. Niat hati hanya ingin menonton tiga episode saja, tapi semua melesat dari perkiraannya. Rasa penasaran akan jalan cerita mengalahkan rasa kantuk dan kram perut yang tengah ia rasakan dimasa mestruasinya.

"Baru bangun Tuan Putri?"

Disha yang hendak menyuap nasi disendoknya ia urungkan. Menatap Darren yang menarik kursi tepat didepannya.

"Iya nih, pengawal," jawabnya malas.

"Siapa yang lo panggil pengawal woi?! Gue ini putra mahkota yah asal lo tau."

Disha memutar matanya malas. Sudah cukup drama untuk pagi ini. Mood nya sangat tidak baik untuk sekedar menanggapi.

"Tuan Putri lagi makan jadi cukup diam saja oke?"

"Anak gadis bangun nya siang, malu atuh sama ayam jago."

Disha tak menggubris ucapan kakaknya. Memilih melahap makanannya dengan damai. Begitupun dengan Darren yang asyik mengupas jeruk dan melahapnya dengan rakus.

"Segitu sukanya lo sama jeruk Bang? Tiap hari pasti yang dicariin buah jeruk mulu."

Darren bisa dibilang human orange, bukan tanpa alasan Disha menamainya seperti itu.

Pertama, setiap hari Darren selalu makan buah bulat oren itu. Bahkan jika bepergian dan memesan makanan, lelaki itu akan memesan jenis makanan dan minuman berbahan jeruk.

Kedua, ini yang Disha tak habis pikir, membuatnya kadang jengkel sendiri saat mengungkitnya, yaitu Darren selalu mengisi kulkas penuh dengan buah jeruk tak ada buah lain. Kadang buah lain yang Disha beli seperti pisang, apel, jambu harus ia simpan dibagian telur atau minuman, sangkin tak mendapat tempat dibagian penyimpanan buah paling bawah dikulkas. Ingin rasanya mengumpat untuk kakaknya ini.

"Ngak tau juga gue Sha. Bawaannya pengin makan buah jeruk terus."

"Mungkin dulu emak lo waktu ngandung lo always makan tuh buah kali yah... Haha haha."

 Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang