Di part ini, ada perkenalan beberapa tokoh sekaligus. Ok. Hanya sekedar perkenalan nama, untuk sifat dan karakternya akan terlihat saat sudah masuk ke inti cerita. Uwuu. Happy reading!! ^•^
***
Bel istirahat sudah berbunyi, banyak siswa-siswi yang sudah berjalan menuju arah kantin dan ke arah lainnya. Ada beberapa siswa XI IPA 1 yang masih duduk santai di dalam kelas, dan sebagian lagi sudah pergi ke kantin. Berbeda dengan Jepay, ia masih terduduk diam di tempatnya dengan dua buku tebal di mejanya
"Ra! Pinjem kipas dong!" pinta Jepay kepada seseorang yang duduk di depannya.
Namanya Rachelya Jovanka, biasa dipanggil Rara. Cewek berkaca mata, yang hobinya makan tapi tetap terlihat kurus. Ia baik, dan penyabar. Walau ia selalu ternistakan oleh temannya, ia tetap sabar. Dan memberikan senyuman manisnya.
Rara memberikan buku tipis kepada Jepay. "Nih,"
"Eh, Jepay minjem kipas bukan minjem buku buluk kesayangan Rara." ujarnya dan melemparkan buku itu ke meja Rara.
Rara membalikkan tubuhnya, menghadap Jepay. "Kipas gue rusak, gara-gara dipinjem sama lo." ujarnya sinis.
"Bukan Jepay doang yang minjem, kembaran Rara juga minjem tuh. Bahkan kemarin dibanting sama dia, gara-gara liat snapgram-nya Manu Rios." jelasnya membela diri sendiri. Jepay dan Rara langsung menatap Rere secara bersamaan.
"Kenapa?" tanya Rere seperti orang yang tidak tahu apa-apa.
Yang satu ini, namanya Rere Keynan M. Morel. Penggemar berat Manu Rios. Rara dan Rere selalu disebut anak kembar, karena nama panggilnya yang hampir sama. Rere adalah teman sebangku Jepay. Kedua cewek itu, jika sudah bersama, hampir semua orang selalu mereka ledek. Bukan dalam maksud bully, tapi tujuannya hanya untuk bercanda. Supaya tidak menganggap semua ini dengan serius.
"Kipas gue rusak karena lo Re? Kipas gue yang dulunya muter otomatis, sekarang harus tergantikan dengan buku buluk, yang buluknya kayak lo." omel Rara. Cewek yang satu ini, memang terkenal lebih pendiam dari Jepay dan Rere. Tapi, ia paling pintar berbicara ketika sedang kesal ataupun marah.
"Biasa aja dong gan, kemarin itu nggak sengaja kebanting. Habisnya gue liat si Manu, ganteng pake banget. Aduh, nggak kuat gue." jelas Rere, "Jep, pinjem hp dong." tambahnya dengan memgulurkan tangannya ke arah Jepay.
"Buat?"
"Biasa, mau liat pacar. Gue belum beli kuota hehe."
"Cih, nggak tau malu dasar." ujar Rara sinis, Rere hanya membalasnya dengan cengiran.
Jepay mengeluarkan ponselnya, lalu meminjamkan kepada Rere. "Emang pacarnya siapa Re?"
"Panu Rios." jawab seseorang dari pintu yang kini jalan menghampiri mereka.
Sontak mereka pun langsung melihat seseorang itu. Jepay dan Rara lalu tertawa bersama. "Panu kok dijadiin pacar, hahaha." ledek Rara.
"Eh, Singa! Jangan nistain pacar gue kaya gitu!" kesal Rere.
Ternyata yang datang bukan satu orang saja, melainkan dua orang. Cowok yang kira-kira memiliki tinggi 170cm itu, kini menjadi sorotan di kelas XI IPA 1. Banyak siswi yang melihat mereka secara terang-terangan bahkan ada yang melihat secara malu-malu.
"Ye, bodo. Lo juga jangan ngarep, pake bilang pacar pacar. Dan satu lagi, nama gue Axal bukan Singa." jelasnya.
Dia Axalion Melvin Aldreno, biasa dipanggil Axal. Tapi, rombongan Jepay selalu memanggilnya dengan sebutan Singa. Kalau Rere, menyebutnya Singa tampan yang mengesalkan. Mereka selalu berdebat, dan temannya yang lain hanya memperhatikan sampai debat itu selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENAYA
Teen FictionZevaya Fahira Gradisia. Gadis penyuka hujan dan es krim. Kembali menemukan sosok dingin dalam hidupnya. Hujan terkadang membuatnya sedih, es krim membuatnya senang. Dan sosok dingin seseorang membuat hujan dan es krim menjadi satu. Apa kamu mengert...