"Rain, Ice cream, and You. Three things other people say is cold. But, I like it."
***
"APA?!"
Renan terkekeh, "Nggak apa-apa."
"Tadi Kak Re bilang apa?!" tanya Jepay dengan memicingkan matanya.
"Nggak apa-apa." jawabnya santai.
Jepay berdecak, "Bukan yang itu, tapi yang sebelumnya. Ih."
"Yang mana?"
"Bodo lah, bodo." Jepay merasa kesal. Ia mengeluarkan buku gambar ukuran A4 dari dalam tasnya, dan tak lupa mengeluarkan pensilnya.
Jari mungilnya mulai menari di atas kertas putih polos itu. Renan hanya memperhatikannya. Itulah hal yang sering mereka lakukan ketika sedang bersama. Saling diam, dan menunggu sampai Jepay selesai menggambar.
"Eumm.. gambar apalagi ya?" tanya Jepay sambil mengetuk pelan dagunya dengan pensil.
"Gambar sesuatu yang lo suka."
Jepay mengangguk, "Jepay suka dingin. Jadi Jepay bakal gambar sesuatu yang dingin."
Renan mengernyitkan dahinya, ia melihat Jepay dengan tatapan bingung. Gambar pertama terlihat seperti awan, lalu seperti ada rintikan air. Renan menebak kalau itu hujan.
Kemudian gambar kedua, terlihat seperti kotak. Namun di perjelas dengan bentuk cone ice cream diatas kotak itu. Dan di gambarkannya seperti orang sedang mengantri di depan kotak itu. Iya, itu adalah kedai ice cream.
Gambar selanjutnya, seperti sosok pria dengan memegang payung di tengah hujan. Dengan kamera yang menggantung di lehernya. Renan berfikir sejenak, sepertinya ia kenal sosok itu.
"Dia siapa?" tanya Renan dengan raut wajah bingung.
"Siapa aja boleh," jawab Jepay sambil terkekeh. "Sampai sini dulu pelajaran menggambar kita." tambahnya, kemudian Jepay menyodorkan buku gambarnya kepada Renan.
"Bagus nggak?" Renan mengangguk, namun raut wajahnya terlihat seperti kebingungan.
"Dia itu, sering di bilang dingin sama orang lain. Tapi kalau menurut Jepay, dia nggak dingin sama sekali. Dia baik." jelas Jepay dengan tersenyum-senyum sendiri.
Renan mengangguk lagi, "Pasti bukan gue."
Jepay merebut buku gambarnya yang ada di tangan Renan, kemudian ia memasukannya ke dalam tas. Renan bangkit dari duduknya, lalu menarik tangan Jepay dan menggenggamnya.
"Ayo balik, udah sore." Jepay mengangguk. Mereka pun pulang.
***
Langit sudah menggelap, tanda kalau malam telah tiba. Udara pun terasa dingin, namun menyejukkan.
Jepay kini sedang duduk di ruang tengah, menunggu Ayahnya pulang dari kantor. Di temani dengan beberapa ice cream mangkuk di atas meja, dan satu mangkuk sudah ada di tangannya. Ia memutar lagu Summer Rain yang dinyanyikan oleh girlband Korea, G-friend.
Nuguegena hanbeonjjeum
Ssodajideon yeoreumbicheoreom
Gapjakseure dagawasseotdeon sarangi itgetjyo
Bitsorie jamdo mot jal mankeum
Geuttaen niga naegen geuraetjyo
Masih di bait pertama dari lagu itu, suara rintikan air jatuh terdengar dari luar. Jepay pun menaruh ice cream-nya di meja, ia berjalan ke arah jendela. Ternyata di luar hujan. Senyuman kini tercetak di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENAYA
Teen FictionZevaya Fahira Gradisia. Gadis penyuka hujan dan es krim. Kembali menemukan sosok dingin dalam hidupnya. Hujan terkadang membuatnya sedih, es krim membuatnya senang. Dan sosok dingin seseorang membuat hujan dan es krim menjadi satu. Apa kamu mengert...