#3

103 13 0
                                    

"OMO!!"
Sandara berteriak panik saat ia membongkar isi tasnya...

"Yah~ apa yang kau cari?"tanya Bom menghampiri Sandara.
"Aku..aku mencari surat pengajuan beasiswa. Apa kau melihatnya?"jawab Sandara tanpa mengalihkan pandangannya, ia mencari disela-sela bukunya. Tapi nihil, surat yang dia cari masih tetap tidak ditemukan.
"Molla..aku tidak tahu."Bom mengangkat bahunya.
Sandara melirik kearah Bom, ia melipat kedua tangannya didada.
"Ini pasti ulah kalian bukan?"
Bom hanya menggeleng."Aku benar-benar tidak tahu, Dara"
"Ayolah, ini sangat tidak lucu. Itu surat yang sangat penting."
"Sudah kubilang aku tidak tahu, Dara!!"

Sandara mendengus kesal, ia yakin ini pasti ulah teman-temannya. Biasanya Bom yang paling sering menjahili dirinya tapi kali ini Bom memang terlihat tidak bersalah. Dengan lemas, Dara merapikan tasnya kembali dan bersiap untuk pulang, tapi tak lama...

"Hey, apa kau akan langsung pulang? jadi, kau tidak membutuhkan ini?"Seunghyun berdiri didekat pintu kelas, menyandarkan punggungnya dan tangannya menggoyangkan selembar kertas.

Selembar kertas yang membuat wajah Sandara berubah menjadi lega. Surat pengajuan beasiswa yang dia cari..

"OMO!!Jadi kau yang mengambilnya?kembalikan sekarang!"Sandara memukul lengan Seunghyun pelan, dia berjingjit hendak mengambil surat yang dipegang Seunghyun tapi dengan segera Seunghyun mengopernya kepada Youngbae yang berada didekatnya.

"YAAHH~~Youngbae-yah!!"Sandara menghentakkan kakinya..
"Kau ikut, lalu aku kembalikan. Bagaimana?"tawar Youngbae. Sandara mempoutkan bibirnya, tidak..dia tidak mau ikut..tapi surat pengajuan beasiswa itu sangat penting untuk dirinya, mengingat keluarganya tidak akan mampu membiayai pendidikannya di perguruan tinggi dan surat itu satu-satunya jalan untuk Sandara tetap melanjutkan pendidikannya.

"Noona~ ikut saja, lagipula ini tidak akan lama..."rayu Seungri.
Sandara berpikir sejenak, ia melirik jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan 23.10 KST, akan sangat rawan baginya untuk pulang sendirian tapi bukankah Jiyong bilang akan menunggunya di gerbang?dan tentang surat...mungkin dia bisa memintanya kembali kepada Profesor Oh. Tapi..itu berarti dia harus mengulang prosedur penerimaan beasiswa dari awal. Itu sangat memusingkan.

"Tapi Jiyong bilang menungguku di gerbang."Sandara masih beralasan. Well, dia benar-benar tidak ingin bergabung dengan kegiatan gila yang direncanakan teman-temannya. Perasaannya benar-benar tidak enak..
"Aigoo, kau lebih mementingkan si kurus itu daripada kami?"Tanya Bom sinis, Bom dan Jiyong benar-benar perpaduan yang sangat buruk.

Mereka sudah memulai genderang perang sejak tahun lalu setelah Jiyong melaporkan Bom yang membolos ke Kepala Sekolah dan Bom mendapatkan detensi.

"Unnie, ayolah hanya kali ini saja.."ucap Chaerin sembari mengunyah permen karetnya.

"Lagipula ini sudah hampir tengah malam."sahut Seunghyun.

Sandara hanya menghela nafasnya berat. Dia benar-benar tidak bisa menolak teman-temannya.
"Baiklah, tapi hanya bercerita dan tidak lebih dari 30 menit."
"Yep!!Kyahh, kau memang park sister"Bom menepuk tangannya gembira, sedangkan Sandara hanya memanyunkan bibirnya saat Youngbae mengembalikan surat berharganya.

"oke, karena personil kita sudah lengkap. Jadi sebaiknya kita langsung menuju atap saja. Lets go."

Click ClackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang