#5 the story

105 12 0
                                    

Kami duduk membentuk lingkaran, Bom mulai mengeluarkan lilin berwarna merah. Menurutnya lilin berwarna merah sanggup mengusir roh jahat yang akan menganggu.

Tangan kami saling menggenggam, aku menutup mataku. Berdoa dalam hati, semoga tidak terjadi hal buruk pada kami malam ini.

Aku mulai membuka mataku perlahan, menatap wajah temanku satu persatu.

Chaerin yang berada disebelah Seungri tidak berisik seperti biasanya mereka berdua bahkan tidak bertengkar, Seunghyun hanya memasang wajah datarnya seperti biasa, sedangkan Bom- entah apa yang sedang dipikirkannya, cerita urban apalagi yang akan diangkatnya kali ini, dan Youngbae –dia berada disampingku- melirikku lalu tersenyum kearahku.

Dia –Youngbae- juga sangat aneh sekarang..biasanya dia yang paling anti tapi sekarang dia yang memaksaku untuk ikut juga.

“Baiklah kita mulai sekarang.”Bom memecah keheningan, aku dan yang lain hanya mengangguk.

“Sebenarnya cerita ini berasal dari Eropa…”Bom mulai bercerita.

“Sebuah kisah urband legend terror Click Clack…”

Aku mengeratkan genggamanku ke Youngbae, entah kenapa tiba-tiba aku merasakan udara dingin yang melingkupi tubuhku. Memang ini di atap, tapi harusnya udara tetap panas karena sekarang sedang memasuki musim panas. Aku merasa Youngbae mencondongkan tubuhnya kearahku.
“Sshh, tenanglah. Apa kau mulai takut?”

Aku melirik Youngbae yang mengejekku dengan tatapannya.
“Aku tidak merasa takut!”Aku hanya mendesis kesal, lalu fokus dengan cerita Bom lagi.

“Ada seorang pensiunan tentara yang kehilangan satu kakinya. Karena menggunakan kaki palsu dari besi…ketika berjalan ia menimbulkan suara click clack yang sangat keras….”

“Click clack click clack…”Youngbae menirukan suara Bom dengan sangat pelan dan terkesan horror, Ughh..harusnya si bodoh ini tidak berada disampingku..

“Dan apa kalian tahu..kalau ternyata dia adalah seorang psikopat!!”Bom tiba-tiba meninggikan suaranya.

Membuat Chaerin berteriak takut, ia memeluk lengan Seungri erat. Tanpa mempedulikan Chaerin yang mulai takut, Bom tetap melanjutkan ceritanya. “dia suka mengorek tubuh orang dengan kukunya yang panjang!!”

Bom memainkan kukunya seolah-olah dia adalah si click clack..aku menelan ludah, keringat dingin mulai bercucuran dari dahiku, kulihat Chaerin semakin menenggelamkan wajahnya di lengan Seungri. Mereka tidak bertengkar seperti biasanya, tidak kali ini.

“Sepertinya ceritanya hampir mirip dengan cerita sekolah kita..”Seunghyun yang daritadi hanya diam saja mulai bersuara.

“M-maksudmu?”aku bertanya sembari menghapus keringatku.
“Yeah..cerita click clack versi sekolah kita lebih seram..”

“Oh!!”Aku melirik Youngbae yang tiba-tiba mengagetkanku dengan Oh-nya. Dia hanya nyengir menatapku lalu kembali beralih kearah Seunghyun.

”Aku juga pernah mendengar cerita itu, konon katanya si click clack itu adalah seorang tentara Korea Utara yang sangat kejam, suatu hari di malam bulan purnama dia ditemukan mati mengenaskan dan setelah itu dia seperti bangkit dari kematian-nya untuk mencari siapa yang sudah membunuhnya. Semacam balas dendam.”

“B-benarkah i-itu?”Seungri bertanya dengan tergagap, wajahnya terlihat pucat.

“Yeah, itu benar. Kalian tahu bukan kalau dulunya sekolah kita adalah markas yang digunakan tentara kita untuk menahan serangan tentara Korea Utara.”jawab Seunghyun.

“Lalu apa hubungannya dengan click clack yang diceritakan Bom unnie?”Chaerin bertanya dengan wajah serius.

“hmm, katanya si tentara itu ditemukan mati dengan tidak utuh…”

“….”Aku menatap Youngbae bingung..tidak utuh?

“Iya, kakinya. Salah satu kakinya buntung, dan menurut cerita yang beredar dari warga sekitar dia akan keluar setiap tengah malam pada saat malam bulan purnama dan mengitari gedung sekolah, mungkin dia mencari potongan kakinya yang hilang.”

“Oh, atau mungkin dia mencari ‘teman’ untuk diajak minum-minum.”Seunghyun menimpali.

Lelucon bodoh yang sangat tidak tepat waktu!

Jantungku berdebar kencang tidak karuan, aku menggigit bibir bawahku meredam rasa takut yang perlahan mulai merasuki tubuhku.

Tunggu..Youngbae bilang malam bulan purnama? Dengan sedikit takut aku menengadahkan kepalaku menatap langit, mencari bulan malam ini dan…

Aku meneguk ludahku…tidak mungkin malam ini…

“G-guys, sepertinya sudah 30 menit! Jadi aku harus pulang.”Aku melepaskan genggamanku pada Youngbae dan berdiri menepuk rok sekolahku. Mereka terlihat bingung tapi juga ikut berdiri.

“Aisht, Dara apa ceritanya benar-benar membuatmu takut? Ini bukan kau yang biasanya dan bahkan belum sampai satu jam!”Seru Bommie melipat kedua tangannya.

“B-bukan begitu Bommie, ayolah kita sudah kelas 3 dan besok ada ujian bukan? Jadi kurasa lebih baik kita pulang sekarang.”Aku beralasan tapi tentang ujian memang benar.

Mereka semua menggerutu tapi pada akhirnya aku berhasil membujuk mereka untuk pulang sekarang. Aku melirik jam tanganku sedikit was-was, 23.40. masih ada waktu 20 menit lagi untuk kami keluar dari gedung sekolah.

Lorong sekolah sudah sangat gelap, penjaga sekolah mematikan listriknya. Heol…padahal kami masih disini! Jantungku terus berdebar kencang, aku menatap teman-temanku mereka semua berjalan dengan santainya.

Apa hanya aku yang memikirkan malam ini

Click ClackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang