#7 show time's

92 12 1
                                    

"Gyaaaahhhhhhhh!!!!!!!!”

Brruugghhhhh…

Terdengar benturan keras dengan tiba-tiba.

Seseorang terjatuh dari atap!!

Kami berempat berlari menghampiri dan ternyata itu Bom!! Chaerin berteriak lalu menangis, aku langsung memeluknya, Seungri dan Youngbae terpaku.

Tubuh Bom kaku dihadapan kami, darah segar menggenangi tubuhnya.

Matanya melotot seperti melihat sesuatu yang sangat menyeramkan, malam ini bulan bersinar sangat terang  sehingga terlihat jelas batok kepala Bom sedikit retak dan mengeluarkan banyak darah.

Perlahan aku beranikan diriku menatap ke atas gedung.

Terlihat siluet seseorang yang menatap kebawah, tepat menatapku lalu menghilang.

“Di-dimana Seunghyun?!!”Youngbae terlihat pucat. Kami tidak menjawab.
S-seunghyun, apa dia masih hidup?

“Un-nie..”

“K-kita harus segera pergi dari sini!”Kataku menyadarkan kebekuan Youngbae, Seungri dan Chaerin.

Chaerin menggenggam tanganku erat. Mereka mengangguk. Tapi…

Click clack click clack…

Suara itu?

Aku menahan nafasku… tidak, tidak mungkin.

“Bae, Ri..kita harus segera berlari. Cepatlah, sebelum dia  mendekat!”

“N-neh noona.”Seungri mengangguk begitupun Youngbae, Chaerin hanya mengikutiku. Tubuhnya bergetar hebat ketakutan.

Kami berempat berlari menuju gerbang yang berada kurang lebih 500m dari tempat kami berdiri. Kami terus berlari tanpa menengok ke belakang, meninggalkan Bommie begitu saja. Airmataku mulai meresap.

Tidak, aku tidak boleh menangis sekarang. Hanya pikirkan cara melarikan diri dari sekolah dulu.

Hosh hosh..

Oh sial!

Kenapa sih terasa sangat jauh padahal hanya 500 meter!

“Unnie,,aku lelah.”Chaerin berhenti membungkukkan tubuhnya.

Click clack…

Aku bisa mendengar langkahnya semakin mendekat. Aku melihat kedepan, Seungri dan Youngbae sudah tidak terlihat tertutup kegelapan dan kabut yang mulai turun. Ini aneh!!

“Chae, sedikit lagi. Kumohon.”
Aku terpaksa menarik Chaerin, tapi…

“Unniiieeeeee,, andweyoooo unnieeeeeee

Tidak..Chaerin!!! pegangan Chaerin terasa semakin longgar, aku hanya menahan tangisku sembari menarik Chaerin.

Sesuatu yang sangat kuat terasa menarik Chaerin dari lain arah.

Aku tidak bisa melihat siapa, karena kabut sialan ini menghalangi pemandanganku! Tidak, aku tidak boleh kehilangan Chaerin!!!

“Tidak,,tidak kumohon.”aku terus menarik Chaerin. Airmata mulai kembali turun, aku mulai terisak sembari menarik Chaerin. Ya Tuhan, kumohon.

“Gyaahhh..”Aku terpental kebelakang bersamaan dengan tangan Chaerin yang terus kugenggam. Aku merasakan sedikit sakit pada punggungku.

Kabut perlahan mulai menghilang, pandanganku mulai jelas. Aku menengok ke sebelahku, berharap menemukan Chaerin. Tapi..

“Kyaaaaaaahhhh!!!”ternyata yang daritadi kupegang hanyalah potongan tangan Chaerin. Aku langsung melemparnya jauh dari hadapanku. Aku mulai terisak. Ya Tuhan, bagaimana ini! Apa yang harus kulakukan.

Aku terus terisak, lututku terasa lemas untuk digerakkan…

Click clack…

Y-ya Tuhan!!!Oh kumohon bantu aku bergerak!!Y-youngbae!S-seungri!!Aku ingin berteriak tapi sesuatu sepertinya menghambat pita suaraku.

Aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya. B-bagaimana ini!!

“DARAAA!!!!”

Tiba-tiba aku merasa seseorang menarikku paksa..memaksaku untuk berlari, tapi kenapa kakiku sulit untuk bergerak.

“Dee, kumohon tetap berlari!”

Suara itu, aku menghapus airmataku kasar lalu aku melihat Jiyong menarikku untuk tetap berlari bersamanya.
.
.
.
.
Tubuhku bergetar karena semua yang kualami malam ini, Jiyong bersamaku menenangkanku.

Saat ini kami bersembunyi di kantor penjagaan gerbang sekolah kami. Dia masih mengejar kami. Seunghyun, Youngbae dan Seungri…aku sama sekali tidak mengetahui dimana keberadaan mereka, tapi aku berharap mereka bisa selamat.

Bom…Chaerin…ini semua mustahil bukan. Aku kembali terisak mengingat mereka..

“Ssshh, tenanglah Dee. Kumohon tenanglah.”Jiyong memelukku lalu membelai rambutku.

“J-ji, a-aku takut..”

“Tenanglah, disini ada aku..”

Aku masih terisak sampai kudengar seseorang seperti menggoyangkan gerbang. Kami berdua mengintip secara berhati-hati. Mataku membulat saat melihat Seunghyun!

Ya! Itu Seunghyun!

“Tolong kami!!!!!Siapapun diluar sana tolong bukakan pintu ini untuk kami!!”

T-tidak!Seunghyun cepat pergi dari tempat itu kumohon!!!Aku melihat dengan jelas saat dia mulai menghampiri Seunghyun.

Jiyong menutup mulutku, memberitahukan padaku lewat matanya untuk tidak berteriak atau bergerak.

Seunghyun kumohon pergi! Jangan berteriak seperti orang bodoh!!larilah!! Aku kembali menangis, kumohon Seunghyun cepat berlari!!

“AAarrrggghhhhhh”

Teriakan Seunghyun kembali menghiasi malam terburukku.

Aku menahan nafasku saat melihat dia menusuk Seunghyun dari belakang. Seketika, Seunghyun langsung ambruk tapi dia seperti tidak puas. Dia menguliti Seunghyun, merobek tubuhnya lalu mencongkel organ tubuhnya.

“J-ji..”Aku mendesis tidak percaya dengan apa yang kulihat saat ini. Aku melirik kearah Jiyong, ekspresinya juga tidak kalah kagetnya sepertiku.

“Sshh, Dee..sebentar lagi kita akan selamat. Hanya tunggu sebentar saja..”

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, seluruh tubuhku seperti mati.

Mataku terasa berat untuk terus terjaga, aku tidak tahu apalagi yang terjadi selanjutnya karena yang kurasakan hanya gelap.

.
.
Ps: Finish?? Not yet..kkk

Click ClackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang