4 •• Makan Malam

569 22 0
                                    

Salsa duduk di balkon kamar, melihat mentari yang mulai turun secara perlahan, angin menghembus membelai rambut salsa dengan tenang. Dengan mata yang teduh, coklat dan membuat siapa saja yang menatap mata wanita itu langsung terbawa suasana damai. Sesekali ia tersenyum, dengan pandangan yang enggan sekali ia beralih dari sinar surya itu.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, muncullah seorang perempuan yang tidak kalah cantik dari salsa, Fidya. Fidya Uranus Vida, Bunda salsa.

Fidya tersenyum melihat anak bungsu nya itu, lalu ia berjalan menuju arah balkon.

"Sal, kamu ngapain disini? Kamu belom makan loh dari pulang sekolah, Ga laper emang? Ada apasi cerita dong sama bunda" Fidya berdiri di samping salsa, dan membelai rambut anak bungsu nya itu

"Bun.." Salsa menengok ke arah Fidya

"Ya? Kenapa sayang?" Ucap Fidya sesekali tersenyum hangat.

"Salsa ketemu sama cowo, dia baik, dia asik, seru, dia tampan, manis. Dan.. Dia satu sekolah sama salsa. Ya baru sih ketemu nya tadi waktu di kantin. Salsa Gatau kenapa ya bun, tapi tuh sasa kaya nyaman gitu deket sama dia" senyum itu tidak lepas dari bibir nya

"Hm gitu, yauda gapapa nanti kenalin ya sa ke bunda" ucap Fidya yang masi menatap anaknya itu

"Pasti bun hehe"

Lalu, mereka melihat senja yang hampir gelap itu.

"Bun, kenapa senja sementara? Dia bikin salsa jadi pecandu senja bun, dia bikin tenang, damai. Tapi sementara" salsa menatap kosong langit yang berwarna ungu ke merah merahan

"Karna,jika ada awal maka akan ada akhir. Akan datang dan akan pergi"

"Kaya papah ya bun?" Dada salsa sesak ketika ia mengingat kejadian tragis yang memakan nyawa papah nya

Fidya yang mendengar itu langsung diam, ia bingung mau jawab apa. Fidya tidak mau salsa terus terusan mengingat almarhum papah nya itu, maka ia harus mengganti topik pembicaraan.
Berhubung langit sudah gelap, adzan maghrib pun berkumandang

"Sa, ayo kita sholat doain papah supaya tenang, sekalian kita makan diluar ya? Restoran biasa yang kita sering dateng? Kamu mau?" Fidya tersenyum simpul

"Ayo bun kita sholat. Serius?! Yey!" Salsa senyum yang sangat manis hingga memamerkan diritan gigi yang rapih dan putih

Setelah shalat, Fidya dan salsa berdoa lalu merapihkan kembali alat sholat dan menaruh kembali dimana benda itu awal nya berada

"Saa, ayo jadi gak?"

"Jadi bun, aku rapih rapih dulu ya" salsa masuk ke kamar dan memilih baju, ia mengenakan baju santai

Ia hanya mengenakan baju lengan pendek hijau tosca dan rok selutut berwarna putih, sebelum pergi ia mengaca lalu memakai liptint pink dengan tipis lalu mengoleskan bedak yang natural. Rambut ia biarkan terurai, lalu ia memakai sepatu adidas polos.

"Selesai!" Senyum terlihat di bibir manis salsa

Lalu ia beranjak keluar kamar, menuruni satu per satu anak tangga, ia melihat bunda nya itu sedang duduk di ruang tamu sembari menonton drakor.

"Bun! Ayuk!"

"Eh salsa, udah selesai? Yauda yuk"

Mereka berdua jalan ber iringan menuju bagasi mobil.

Fidya masuk ke dalam mobil dengan salsa, lalu Fidya menyalakan mesin dan menjalani mobil dengan kecepatan sedang.

• • • 🦄 • • •

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang