1.1 The Secretary: Let's Eat

1.5K 153 11
                                    

Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo.

.

.

.

Jungwoo berjalan cepat -tapi tidak sampai berlari- dengan nampan yang ada di tangannya. Walau ingin berlari pun, pasti makanan di nampan akan terjatuh, lalu dia akan kembali ke dapur dan membuat makanan lagi.

Terlalu membuang waktu karena jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, lewat dari jam makan malam yang telah ditentukan.

Menjadi sekretaris bukan hal yang mudah, apalagi ketika ditempatkan di posisi demikian Bahasa Mandarin dari seorang Kim Jungwoo sangatlah kurang. Tapi Jungwoo belajar banyak, sehingga dia bisa mengerjakan tugasnya dengan baik selama setahun ini. Lagipula dalam urusan pekerjaan, dia cukup tekun.

Kesibukannya sekarang sangatlah menekan jam kerja, dan karena itu Jungwoo baru bisa tiba di rumah pukul 7 malam, belum lagi kemacetan yang ada dan lain-lain.

Padahal dulu dirinya punya jam kerja yang lebih fleksibel, tapi memang setiap orang tak bisa bertahan di zona nyamannya.

Baru saja dia berbelok saat mendengar suara jatuh, entah apa. Dan itu membuat Jungwoo khawatir setengah mati, dia semakin mempercepat langkahnya. Jungwoo membuka pintu dengan fingerprint dan password lalu masuk.

Ternyata satu-satunya pria di kamar itu sudah berada di lantai, dan dirinya sedang menjulurkan badannya ke celah nakas yang ada. Tubuh pria itu menegang saat mendengar bunyi pintu dibuka, sehingga dia sempat menghantuk nakas. Tanpa waktu yang terbuang, Jungwoo meletakkan nampan dan membantu pria itu duduk di kasur.

"Kenapa bisa jatuh?" tanya Jungwoo dengan suara lembut -sebenarnya suaranya memang selalu lembut-. "Lihat, kau bahkan sempat menghantuk nakas, ini pasti akan membekas."

Pria itu menatap Jungwoo agak takut, tapi dia memerlihatkan sebuah bolpoint. Di kasurnya terdapat banyak sekali kertas berserakan. Jungwoo paham seketika itu juga. "Oh, jadi bolpoint itu jatuh dan kau mau mengambilnya? Harusnya kau tunggu aku datang."

Pria itu sangat menyukai musik, sehingga kerjanya sekarang ini adalah mengubah/ menciptakan lagu, memainkan gitar yang baru dia pelajari, atau melatih vokalnya. Terkadang juga dia akan memainkan piano. Sayang sekali dia takkan bisa menunjukkan kehebatannya ke khalayak ramai. 

"Ayo makan, kau pasti sudah lapar kan?" tanya Jungwoo. Pria itu menjawab 'iya' dengan pelan. Jungwoo pun menyiapkan makanan yang ada lalu duduk di samping pria yang menatapnya dalam diam. "Ayo makan!"

Makan malam kali ini cukup sederhana, hanya nasi dengan ayam cincang gong bao dengan dumpling. Ayam cincang gong bao atau Gong Bao Ji Ding Yang  terbuat dari ayam cincang yang dimasak dengan kecap dan saus khas Cina serta disajikan bersama cabai kering dan kacang goreng.

 Ayam cincang gong bao atau Gong Bao Ji Ding Yang  terbuat dari ayam cincang yang dimasak dengan kecap dan saus khas Cina serta disajikan bersama cabai kering dan kacang goreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwoo sangat senang karena pria itu menyambut suapan dari Jungwoo, dan kelihatannya dia lapar sekali karena makannya yang lahap. Tangannya memang tidak cidera, tapi Jungwoo sangat suka memanjakan pria itu. Dan Jungwoo tidak akan membiarkannya makan sendiri.

"Jungwoo, apa kau sudah makan?" tanya pria itu yang mendapat anggukan dari Jungwoo. Jika dia menjawab 'belum', pasti sang pria akan menolak makan. "Baguslah."

"Aku membeli dumpling di toko yang baru dibuka, nanti dicoba ya," kata Jungwoo yang mendapat jawaban 'iya'. Jungwoo merasa pria itu sangat imut dengan pipi penuh terisi makanan, pipi gembul sangat menyegarkan penampilannya. Sang pria terlihat lebih muda, padahal dia lebih tua dari Jungwoo.

"Kau tahu," kata Jungwoo yang masih sigap menyuapi sang pria. "Melihatmu jatuh seperti tadi, mengingatkanku soal waktu pertama kali kita bertemu."

.

.

.

TBC

Bukankah agak rancu kalau Panda membuat Jungwoo jadi top? Tapi tak apa, Panda suka yang semacam itu 😊

Fratres ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang