Musik berdentum cukup keras memekakkan telinga.
Tapi itu membuat gue semakin bersemangat.Inilah gue, ini kehidupan gue.
Nama gue Dany Alexander.
Gue anak semata wayang David Alexander.Semua orang di kota ini tau tentang kerajaan bisnis keluarga Alexander.
Dan semua menaruh hormat pada kami.Gue bersyukur terlahir di keluarga yang kaya raya, sehingga bisa membuat gue melakukan apa aja semau gue.
Contohnya sekarang....
Gue sedang berada di sebuah club malam dan di usia gue yang masih muda ini. Gue udah nidurin banyak cewek.Ya sebut saja gue brengsek, tapi gue gak peduli.
"Tuan muda, ayo pulang."
Dia Sam, pelayanan setia papah gue yang selalu membujuk gue pulang cepat dengan alasan supaya gue gak telat berangkat ke sekolah.
"Ya sebentar lagi."jawab gue malas.
"Tuan aidan sudah menelfon dari tadi."ucap Sam.
"Oh ayolah ini masih terlalu sore untuk pulang."balas dany.
Ya om aidan dan tante chrystal yang selalu repot mengurusi gue. Gak kayak papah gue. Mau ngomong aja udah syukur.
Kalian tau???
Papah gue itu manusia es balok plus sedingin kutub.
Gak pernah ada kehangatan bersamanya, makanya gue mencari kehangatan di ranjang bersama wanita-wanita jalang.
CK....gak nyambung banget. Wanita jalang tidak bisa menggantikan kehangatan dari seorang ayah yang selama ini gue rindukan.
"Ayo tuan muda kita pulang."bujuk sam untuk kesekian kalinya.
"Baiklah."balas dany karena kasihan dengan sam.
Setiap hari gue selalu melakukan aktivitas yang monoton menurut gue.
Membuat gue jenuh.Pagi di awali dengan sekolah, latihan basket, terakhir ke club' malam untuk sekedar minum atau tidur dengan jalang.
Hari ini gue ingin ke kantor papah gue, untuk sekedar berkunjung menemui papah atau hanya sekedar bermain sambil cuci mata melihat karyawan cewek.
Dany berjalan menyusuri koridor kantor yang ramai, mungkin sedang jam makan siang.
Sampai ada seseorang yang mendekat kepada dany.
"Hai anak manis apa loe tersesat?"
Dany mengerutkan keningnya.
"Apa wanita yang ada di depannya ini sedang bertanya padanya?"ujar dany dalam hati.
"Loe imut sekali menggemaskan."ucap wanita itu mencubit gemas pipi dany.
"Hai tante singkirkan tangan loe."geram dany kesal.
"El...."panggil teman wanita itu, dan dany tau dia bernama mayang, dany pernah bertemu di club malam.
"Sebentar."jawab wanita yang di panggil el itu.
"Cepatlah...."ucap mayang tak sabaran.
"Dahhh imut....."wanita itu sekali lagi mencubit pipi dany dan berlalu mengejar temannya.
Dany mengeram kesal.
Bagaimana bisa dirinya di perlakukan seperti balita.
____________
Suasana kantin sungguh ramai saat jam makan siang begini.
"El loe kenal cowok tadi?"tanya mayang.