Dany memejamkan matanya mencoba untuk tidur namun pikiran dany terus tertuju pada el.
Dany berfikir biasanya dia gak pernah memikirkan wanita.
Dan perasaan aneh apa ini, muncul secara tiba-tiba, membuat pikiran dany tambah kacau.Pagi ini el berdandan untuk menarik perhatian tuan david.
El terlihat sangat cantik.Walaupun makeup dan tampilannya gak terlalu cetar, tapi el pada dasarnya memang cantik.
Dany gelisah sepanjang malam jadi dany pulang sekolah langsung menuju kantor papahnya hanya untuk melihat el.
Dany mengernyitkan keningnya ketika pertama melihat el.
Biasanya el tidak pernah menggunakan lipstik berwarna mencolok seperti itu.
El jadi terlihat makin dewasa."Hahaha....El memang wanita dewasa kali."Dany menertawakan dirinya sendiri.
Betapa dany merasa bodoh."Dany."gumam el saat melihat dany sedang melihat ke arahnya.
Mata mereka beradu pandang satu sama lain.
Namun el yang lebih dulu mengalihkan pandangannya dari dany.
Setan di hati dany terus berkicau, menginginkan el.
Namun di sisi lain dany menolaknya karena perbedaan usia yang lumayan jauh.El gadis matang dan dany hanya bocah ingusan.
Dany berjalan keluar gedung kantor papahnya menikmati matahari sore.
El dan yang lainnya sudah bersiap pulang karena memang sudah jamnya pulang.
El merasa lega, karena el pikir dany gak ada.
Tapi saat el keluar gedung kantor. El melihat dany yang sedang menutupi wajahnya karena silau.El memperhatikan dany entah dengan perasaan aneh apa.
"Owhh sadarlah El, dia masih bocah."El menggelengkan kepalanya.
"Itu si dany."ucap mayang.
"Biarkan saja, gue mau pura-pura gak lihat. Gue masih sebal sama dia."balas el.