DUA

42 2 3
                                    

Sudah beberapa hari Feymars tidak melihat keberadaan Davies, Ia mendapat info bahwa Davies mengalami cedera saat mengikuti lomba antar sekolah yang diikutinya. Feymars merasa kurang semangat karna tak bisa melihat senyuman Davies dan juga merasa khawatir. Namun Feymars mau bagaimana toh dia bukan siapa siapa.

"Fey, Matematika kamu udah selesai?" Ayria datang dengan tas masih dipunggungnya dan duduk disebelah Feymars kemudian mengeluarkan buku matematikanya.

"Udah, ambil aja di tas aku Ay" Feymars yang tidak semangat menenggelamkan kepala dilipatan tangannya sehabis menjawab Ayria.

Ayria selesai menyalin tugas bertepatan dengan bel tanda pelajaran akan dimulai berbunyi. Tanpa pernah datang terlambat, Pak Dadang telah tiba dengan penggaris kayu panjang dengan beberapa buku di tangan kanannya.

Melihat Feymars yang tak menyadari kehadiran Pak Dadang, Ayria mencolek bahu Feymars yang membuatnya mengangkat kepala dengan malas.

"Udah ada Pak Dadang tuh" Ayria menunjukkan dengan tatapan matanya.

Pelajaran berjalan seperti biasanya. Namun yang tak biasa adalah Semangat Feymars yang ketika pelajaran Pak Dadang -fisika-. Selama pelajaran berangsung, Ia hanya duduk termenung dengan tatapan fokus ke satu titik. Sempat Pak Dadang menengur bahkan menyuruhnya ke UKS, Namun Feymars menolak merasa tak perlu dan memilih tetap duduk walaupun fokusnya teralihkan.

Feymars dan Ayria sedang duduk dikantin menyantap nasi uduk lengkap dengan jus jerus segar kesukaan mereka. Airya yang sudah memakan setengahnya sedangkan Feymars hanya mengaduk-aduk dengan mulut bertengger di sedotan jusnya. Ayria heran, ada apa sebenarnya dengan Feymars. Tidak biasa Ia demikian.

Untuk menjawab pertanyaannya, Ayria mangayunkan kelima jarinya dihadapan Feymars, "Fey, ada apa sih? Aneh tau ga kamunya diam gitu"

Feymars tersentak kaget kemudian hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pertanda Ia tidak apa apa. Namun Ayria yang tak yakin mengangkat suara lagi, "Cerita aja Fey, aku yakin kamu lagi ada apa-apa. Dua pelajaran kesukaan kamu tadi kamunya nggak semangat. Kamu ada apa sebenarnya? Aku yakin ada yang ganggu pikiran kamu!"

Ketertarikan Feymars kepada Davies belum Ia ceritakan kepada Ayria. Ia belum begitu yakin, sebab pernah sekali Ia menceritakan ketertarikannya kepada seseorang yang hanya sekedar di idolakannya namun karena keadaan, sikap Feymars berubah. Ia menyukai bahkan jatuh cinta kepada seseorang itu hingga selang beberapa lama setelah tak sengaja mereka berkenalan berakhir dengan Feymars dan seseorang itu berpacaran. Bukannya bahagia? Tentu saja. Tapi bahagia itu semu, Faymars tak butuh waktu lama merasakan patah hati yang amat pedih. Ditinggalkan tanpa kabar selama berbulan bulan dan sekalinya memberi kabar, Ia membawa kabar yang sangat sangat menyedihkan.

'Kita putus aja Fey, gue ternyata salah ngartiin perasaan ini. Gue ngerasa perlu nembak lu karna terlalu larut dengan keadaan saat itu. Padahal sebenarnya nggak perlu. Kita cocok buat saling sharing aja. Maaf, gue terlalu pengecut buat bilang putus sampe gue ngulur waktu dan buat elu nunggu dan galau. Sekali lagi, gue ngerasa nggak enak sama elu'

Lagi lagi Feymars termenung. Ayria tak habis pikir ada apa sebenarnya dengan Feymars. "Fey, Fey, kenapa sih? Ada apa?"

Feymars belum siap, Ia tersenyum lalu melahap habis makanan beserta minumannya dengan terburu-buru. Feymars tidak ingin kejadian seperti dulu terulang kembali. Disaat Ia tengah sayang sayangnya kepada seseorang malah ditinggalkan. Ia ingin rasanya kepada Davies cukup mengagumi saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feymars (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang