E

108 14 0
                                    


Senja hampir berakhir, terganti dengan pekat malam yang mulai menyelimuti. Ko Eun meringis, di tengah remang cahaya daya rendah ketika itu. lututnya tergores dengan luka cukup panjang di bagian lengannya.

“ Kau harus berhati hati, ini sudah malam “

“ Mark Lee ? “

Ko Eun melebarkan matanya, sepasang tangan tengah membantunya berdiri. Dalam hening mereka sibuk meniup luka yang terasa perih.

“ Kau pakai sepeda ? “

“ Jisung ingin naik sepeda tadi pagi “ jelas Ko Eun terlihat susah untuk berjalan.

“ Kau bisa naik di belakang “

“ Tapi Mark ? “

“ Hei,  beruntung kau yang terluka, bukan sepedanya “ balas Mark tertawa.

“ Heh apa maksudmu ? “ kesal Ko Eun  tidak tahu maksud Mark mengatainya.

“ Sudah, ayo naik saja “

###

Ko Eun terus memandangi lututnya yang terasa ngilu. Mengingat bagaimana ia bisa terjatuh dan Mark tiba tiba menolongnya. Bibirnya sedikit tertarik, ketika ia bisa merasakan jika Mark berusaha keras melajukan sepeda itu di tengah gelapnya malam.

Tiba di rumah Doyoung menyambutnya cemas, mengucapkan terima kasih begitu banyak pada Mark yang telah menolong adiknya.

“ Ko Eun kau baik baik saja ? “

“ Aku baik baik saja Oppa “

Doyoung masuk membawa segelas susu dan beberapa kue kecil_perintah dari Nyonya Ko. Mereka mengobrol cukup banyak hingga Doyoung pamit undur diri karena ingin main game.

“ Cepat tidur Ko Eun Ji !! “ Doyoung menghilang di balik pintu. Meninggalkan Ko Eun yang harus kembali termenung mengingat insiden tadi sore.

“ Haruskah aku berterima kasih pada Mark sekali lagi ? “

🐥🐥🐥

Ten Minutes ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang